Ilustrasi.
Sumber :
  • (Pixabay)

Anak Alami Nafas Pendek dan Menyusu Terputus-putus, Waspada Jantung Bawaan

Selasa, 28 Februari 2023 - 09:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - bervariasinya gejala penyakit jantung bawaan pada anak yang sangat bervariasi, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rio Probo Kaneko meminta para orang tua untuk terus mencermati gejala yang ditimbulkan dan segera memeriksakan anak ke dokter.

Ciri yang khas anak memiliki riwayat jantung bawaan pada anak yang perlu diwaspadai orang tua, diantaranya nafas pendek dan menyusu yang terputus-putus.

"Ciri khas penyakit jantung bawaan pada anak antara lain, nafas bayi atau anak cepat dan pendek-pendek, sesak nafas saat kegiatan, menyusu yang terputus-putus pada bayi menyusui, tampak kebiruan (sianosis) pada kulit bibir dan kuku, berat badan sulit naik, infeksi saluran nafas bawah berulang (batuk dan pilek), hingga bengkak pada kaki atau tangan," katanya.

Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, dia mengatakan, maka orang tua harus segera membawa anak ke dokter spesialis jantung atau dokter spesialis anak supaya bisa mendapat pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyakit jantung bawaan.

Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease merupakan kelainan struktur jantung yang didapatkan sejak bayi lahir.

"Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pembentukan jantung saat masa kehamilan atau trimester pertama kehamilan, dan dipengaruhi oleh kelainan genetik, infeksi virus, diabetes, konsumsi alkohol pada ibu, (kebiasaan) merokok pada ibu, dan obat-obatan," katanya.

Menurut dia, penyakit jantung bawaan meliputi penyakit jantung bawaan (PJB) sianosis (kebiruan) dan PJB asianosis (non-kebiruan).

Ia mencontohkan, PJB sianosis (kebiruan) antara lain berupa TOF (tetralogy of fallot) dan TGA (transposition of great artery).

Sedangkan PJB asianosis (non-kebiruan) bisa berupa atrial septal defect (celah atau lubang pada sekat antara serambi kanan dan kiri), ventricle septal defect (celah atau lubang pada sekat antara bilik kiri dan kanan), dan patent ductus arteriosus (terbukanya saluran antara pembuluh darah paru dan pembuluh darah besar aorta).

Rio menyampaikan bahwa penanganan penyakit jantung bawaan sekarang dapat dilakukan dengan operasi jantung terbuka maupun teknik non-pembedahan, yakni kateterisasi jantung menggunakan bantuan sinar X fluoroscopy dan zat kontras.

"Kemajuan terbaru adalah kateterisasi jantung tanpa sinar X fluoroscopy," katanya. (ant/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral