- istockphoto.com
Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Laki-laki Sering Menggaruk Kemaluannya Menurut dr Aisah Dahlan
tvOnenews.com - dr Aisah Dahlan, seorang dokter sekaligus konsultan penanggulangan dan penyalahgunaan narkoba yang kerap mengisi seminar dan kajian sesuai pandangan Islam.
dr Aisah Dahlan juga dikenal sebagai seorang Clinical Hypnotherapist dan praktisi neuroparenting skill yang mengajarkan ilmu parenting.
Dilansir Jumat (12/05/23) dari tayangan youtube channel Suas Videos dengan judul "Kenapa laki-laki sering menggaruk kemaluannya? - dr. Aisah Dahlan CHt.", yang diunggah 12 Desember 2020.
Dalam sebuah kajian, dr Aisah Dahlan menerangkan apa yang menjadi penyebab lelaki suka menggaruk kemaluan karena gatal.
Simak penjelasan dr Aisah Dahlan berikut ini soal penyebab kemaluan yang gatal.
dr Aisah Dahlan menjelaskan bahwa testis pada pria dibungkus dengan kulitnya yang bernama skrotum.
Skrotum memilki beberapa lapis dan sangat fleksibel yang berfungsi untuk menjaga testis dalam suhu hangat.
Sehingga pada saat seorang laki-laki di dalam ruangan dingin, maka skrotum akan mengangkat testis, agar dekat dengan kemaluan agar tetap hangat.
Tapi jika kemudian suhu ruangan menjadi hangat atau memanas, maka skrotum agar testis tidak kepanasan.
dr Aisah Dahlan menjelaskan bahwa proses kencang dan kendor pada skrotum inilah yang membuat gatal, lalu hal inilah yang membuat laki-laki sering menggaruk kemaluannya.
"Siapa pernah liat anak laki-laki garuk kemaluannya? Kalo bunda gak tau proses ini, bisa naik pitam itu," ujar dr Aisah Dahlan sambil bergurau.
"Pantesan sering gatel bu Aisah, terus kalo aku garuk dimarahin sama bunda," papar dr Aisah menceritakan pengalaman saat ia mengajar pelajaran reproduksi pada anak remaja di sekolah.
Karena proses inilah yang menyebabkan seorang laki-laki reflek dan otomatis menggaruk kemaluannya. Sebaiknya jangan berikan respon negatif seperti memukul tangan anak atau memarahi dengan kata-kata yang kurang baik.
Saat seorang ibu tidak paham akan hal ini, dan memberikan respon yang kurang baik pada anak, maka di kemudian hari akan menyebabkan gangguan psikoseksual pada anak-anak.
Teori Psikoseksual menyatakan bahwa pengalaman di awal masa kanak– kanak, akan membentuk kepribadian secara permanen atau sementara waktu. Jika fase psikososial tidak dibentuk dengan baik maka dapat menyebabkan gangguan seksual pada anak di masa depan.
"Sehingga maaf, apa yang terjadi, pada saat hubungan suami istri, dia akan geli pada saat dipegang daerah itunya. Karena dia ada memori saat dia menggaruk karena gatal, tangannya dipukul. Bisa jadi pasangan kita adalah generasi yang dulu orang tuanya berkelakuan seperti itu," terang dr Aisah Dahlan.
"Kalo mantu kita lebih baik lah ya, karena ibu mertuanya udah paham, udah ikut pengajian begini," tutur dr Aisah Dahlan.
dr Aisah Dahlan juga menambahkan bahwa hal ini terjadi tidak hanya pada anak, dan terjadi pada lelaki di segala umur.
"Yang saya tekankan adalah, ibu-ibu bisa menekankan pada anak agar pelan-pelan saat menggaruknya. Hati-hati karena bisa menyebabkan skrotum lecet. Atau istilah daerahnya adalah kulit peler," terang dr Aisah Dahlan seraya bercanda.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)