- Istimewa
INS Indonesia Gaungkan "Indonesia Bebas Nyeri" Tahun 2030
Selain itu, pihaknya juga akan membangun rumah sakit terbaik untuk intervensi nyeri berskala nasional. Di rumah sakit ini nantinya akan bergabung semua spesialis yang melakukan tindakan intervensi dan minimalisasi.
"Saya sebagai seorang spesialis, khususnya Ortopedi tentunya sangat bangga karena profesi ini bisa membuat saya banyak bermanfaat bagi banyak masyarakat. Bagi saya masalah nyeri adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan agar pasien bisa hidup lebih nyaman dalam beraktivitas," imbuhnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan prosedural operasi-operasi orthopedi bagi pasien yang memang tidak bisa atau tidak mau diberikan intervensi. Sebaliknya, dia melakukan pain intervensi dan neuromodulasi untuk pasien yang memang mungkin belum bisa dilakukan tindakan operatif.
"Sejatinya, penyakit nyeri ini harus kita sama sama hilangkan dari tubuh pasien. Dengan berbagai upaya tentunya. Semoga amanah saya sebagai orthopedi dan juga seorang pain practitioner dapat menbantu mewujudkan Indonesia Bebas Nyeri," harap dr. Alif.
Sementara, Prof. Jan Carlo Barolak Romana, Founder Neorumodulasi dunia mengaku sangat gembira dan antusias menyambut konvensi Neorumodulasi ini. Prof bedah Syaraf asal Amerika yang telah 40 tahun berpraktik dan sudah mengerjakan 10 ribu kasus ini mengungkapkan bahwa Neuromodulasi merupakan area yang berkembang sangat pesat di dunia kedokteran saat ini.
Menurutnya, pendiri Telsa, Elon Musk bahkan telah membuat prerusahaan Neuromodulasi baru bernama Neuro Link untuk melakukan stimulasi otak. Ada juga perusahaan farmasi Galaxsus Midclain yang bekerjasama dengan Google membuat perusahaan Neuromodulasi bernama Galbani.
“Jadi bukan hanya di Indonesia, banyak sekali aktifitas dalam bidang Neuromodulasi di dunia saat ini, dan saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.