- ANTARA FOTO
Waspadai Diabetes Pada Anak!!! Ini Ciri-cirinya
Jakarta - Ayah dan bunda terkadang dibuat kebingungan oleh si kecil yang mudah sekali merasa lapar dan haus, namun berat badannya tak kunjung bertambah tapi justru menjadi semakin kurus.
Ada juga orang tua yang kebingungan dalam menghadapi nafsu makan anaknya yang berlebihan, terutama kecintaan anaknya pada panganan tinggi gula sehingga bobot tubuhnya kian meningkat. Apalagi muncul parut kehitaman menyerupai daki di bagian tengkuk, leher, ketiak serta lekuk sikut.
Bila si kecil mengalami dua kondisi seperti di atas, tidak ada salahnya ayah dan bunda memeriksakan kadar gula anak. Karena hal-hal yang terjadi pada anak di atas merupakan sebagian dari gejala diabetes melitus.
Diabetes melitus adalah kondisi medis kronis yang menyebabkan masalah dengan kemampuan tubuh untuk mengubah makanan - terutama gula (karbohidrat) - menjadi bahan bakar bagi tubuh.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Dr Muhammad Faizi, SpA(K) dalam sebuah webinar mengataka, bahwa terdapat empat bentuk diabetes, namun hanya dua yang paling umum dikenal oleh masyarakat yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kedua bentuk diabetes ini dapat terjadi pada usia berapa pun termasuk anak-anak.
Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin yang dapat mengatur glukosa di dalam aliran darah. Sebaliknya, diabetes tipe 2 terjadi akibat tingginya hormon insulin yang diproduksi tubuh, namun hormon ini tidak bisa bekerja sebagaimana seharusnya. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tidak terkontrol. "Apabila anak mengalami gejala 3P dan ada riwayat diabetes di dalam keluarga, tidak ada salahnya orang tua memeriksakan kadar gula anak," ujar Faizi.
Gejala 3P yang dimaksud adalah anak sering merasa lapar (polifagi), sering merasa haus (polidipsi) dan sering buang air kecil di malam hari (poliuri). Tiga gejala yang kerap disebut 3P tersebut merupakan gejala umum pada penderita diabetes melitus tipe 1 dan bisa terjadi pada anak.