Gaya Hidup Sehat Anti Gemuk Menurut Islam dan Rasulullah SAW, Begini Kata dr Zaidul Akbar, Ternyata Tidak Bertentangan Dengan.....
Sumber :
  • tim tvOnenews

Gaya Hidup Sehat Anti Gemuk Menurut Islam dan Rasulullah SAW, Begini Kata dr Zaidul Akbar, Ternyata Tidak Bertentangan Dengan....

Kamis, 24 Agustus 2023 - 14:00 WIB

tvOnenews.com - Hidup sehat merupakan idaman bagi semua orang, akan tetapi dewasa ini banyak orang yang terkena penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat.

Dokter Zaidul Akbar menyampaikan bahwa saat dirinya belajar ilmu kedokteran, ia menemukan bahwa Islam ternyata sudah memberikan pedoman yang sangat jelas tentang bagaimana gaya hidup sehat.

Sehingga hal ini yang membuatnya menekuni itu, karena tidak bertentangan dengan ilmu manapun. 

Karena Islam adalah agama yang sangat scientific, sehingga ketika digabungkan dengan Al-Quran dan sunnah Nabi SAW hal ini menjadi sangat indah dan relate dengan kehidupan.

Gaya Hidup Sehat menurut Islam dan Rasulullah SAW adalah dengan mengatur apa yang dimakan 

dr. Zaidul Akbar menjelaskan gaya hidup sehat menurut Islam dan Rasulullah SAW kepada Helmi Yahya. Source: YouTube Helmi Yahya.

"Saya sering sampaikan bahwa, harusnya umat Islam ini jadi umat yang paling sehat. Kalau kita mengikuti apa yang disampaikan oleh Allah dalam Al-Quran dan tentunya petunjuk Nabi SAW," ujar dr. Zaidul Akbar.

"Karena Nabi adalah manusia yang paling sehat. Paling sehat," sambungya, dilansir dari YouTube Helmi Yahya, Kamis (24/08/23).

Menurut dr. Zaidul Akbar, salah satu akibat dari gaya hidup sehat yang melenceng adalah kegemukan atau obesitas, meskipun dalam Islam sendiri, kegemukan tidak dilarang. 

Pada umumnya kegemukan laki-laki terjadi di area perut, sedangkan perempuan itu umumnya ke belakang, yakni area pantat atau bokong dan paha.

Menurut dr. Zaidul Akbar, dari penelitian yang dibacanya, ternyata pada laki-laki terdapat enzim yang bisa mengconvert saat terjadi lemak berlebih dalam tubuh.

Pada laki-laki, enzim tesebut akan mengubah testosteron ke hormon estrogen. 

"Jadi laki-laki yang berlebihan berat badannya, maka akan ada enzim yang mengubah lemak tadi, mungkin tidak semua. Mengubah si lemak tadi menjadi hormon wanita," terang dr. Zaidul Akbar.

"Jadi begitu? Jadi kalo makin gendut, seorang laki-laki akan makin feminim?." tanya Helmi Yahya. "Saya tidak mengatakan feminim, tapi hormon laki-lakinya berkurang," ungkap dr. Zaidul Akbar.

Menurut penjelasan dr. Zaidul Akbar, urusan hormon testosteron bukan hanya soal kejantanan saja. Melainkan berhubungan dengan mood, ide, motivasi. 

Dalam Al-Quran sendiri dituliskan bahwa ada dua kata yang digunakan Allah, pertama dzukuro dan rizal atau rujula.

Dzukuro menggambarkan laki-laki hanya sebatas jenis kelamin saja. Sedangkan rijal, itu artinya satu komplek lelaki dengan paket komplit, yakni kejantanan, kepemimpinan, ide, dan lain sebagainya.

Kemudian untuk maintenance gaya hidup sehat agar seimbang yakni kalori in dan kalori out harus seimbang. Jika kalori in lebih kecil dari kalori out, maka akan menurunkan berat badan. 

Sedangkan kalori in lebih besar dari kalori out, maka akan menambah berat badan. 

Menurut dr. Zaidul Akbar, pengaplikasian rumus tersebut sangat mudah digunakan pada makanan sehari-hari. 

Akan tetapi mengapa kemudian kegemukan atau obesitas masih tetap terjadi karena pola makan sarapan yang kurang tepat. 

"Contoh orang pagi-pagi sudah sarapan nasi uduk, atau nasi goreng ya. Itukan ada nasi gorengnya, ada kerupuknya, ada bakwannya, terus ada teh manisnya. Itu kan gula semua," ungkap dr. Zaidul Akbar.

Dokter penggagas Jurus Sehat Rasulullah tersebut menjelaskan bahwa Al-Quran sendiri sudah menjelaskan bahwa, perhatikan apa yang kalian makan.

QS. Abasa ayat 24

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ

Artinya: "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya."

"Karena gula yang berlebihan, akhirnya tubuh tidak kuat dan tidak terbiasa dengan gula yang tinggi dia kaya konslet, bahasa saya tuh," tutur dr. Zaidul Akbar.

Ilustrasi Obesitas akibat gaya hidup sehat yang melenceng. Source: istockphoto

Akhirnya timbul penyakit-penyakit seperti stroke, kencing manis, yang diakibatkan bukan dari kelebihan gula. 

Tetapi penyebab utamanya adalah insulin resistance, hal ini yang kemudian akan jadi penyakit epidemic berikutnya.

Insulin resistance atau resistensi insulin adalah kondisi dimana saat sel tubuh mengabaikan atau menolak sinyal dari hormon insulin. 

Akibatnya tubuh tidak lagi memberikan respons yang layak terhadap hormon insulin yang diakibatkan oleh kelebihan gula.

"Jadi sudah yang dimakan gak bener, gak baik, berlebihan pula, banyak gula pula, ya sudahlah. Tinggal tunggu, waktunya itu. Itulah rumus sederhananya pak Helmi," pungkas dr. Zaidul Akbar pada Helmi Yahya.

Menurut dr. Zaidul Akbar, bahwa menurunkan berat badan saja tidak cukup, tapi harus benar-benar membatasi kalori yang masuk.

Hal ini disebut dengan istilah A very low calorie diet (VLCD), kemudian agar tetap memiliki power, maka disuplay juga dengan protein.

"Jadi masukin protein, sayurnya masuk, karbo-nya kita kurangin, udah selesai. Daging masuk, sayur masuk, kalori kita batasin, nasi apa segala macam itu, dia akan maintenance, memperkuat masa otot," ujar dr. Zaidul Akbar.
(udn)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
13:42
13:57
09:23
08:45
04:17
03:41
Viral