- ANTARA/Pixabay
Kenali Pneumonia dan Cara Mencegahnya
"Tidak hanya hal tersebut, kebersihan mulut dan gigi yang buruk, kontak erat dengan binatang tertentu seperti burung merpati (juga menjadi faktor risiko pneumonia)," kata Rania melalui siaran pers RSUI, dikutip Sabtu (22/1/2022).
Faktor risiko lainnya yaitu menggunakan produk tembakau terutama produk yang dihisap, berpergian ke daerah tertentu dan usia lebih dari 65 tahun.
Tanda dan gejala pneumonia dapat berpengaruh ke organ lainnya di seluruh tubuh ataupun hanya dirasakan di satu organ saja. Adapun tanda gejala yang timbul antara lain sakit kepala, jantung berdebar, mual atau muntah, kulit yang mengalami perubahan warna menjadi biru dan bahkan bisa menghilangkan nafsu makan serta mempengaruhi suasana hati.
Untuk mendiagnosis pneumonia, dokter bisa melakukan pemeriksaan tanda gejala yang muncul, meminta pasien melakukan pemeriksaan fisis seperti foto toraks, CT-scan, kondisi dahak, pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan pleura dan bronkoskopi.
Pengobatan untuk pasien pneumonia dapat dilakukan dilihat dari penyebab dan ada tidaknya komorbid pada pasien tersebut. Setelah diketahui hal itu, maka dapat ditentukan cara pengobatan yang tepat.
Adapun beberapa pengobatan yang biasa dilakukan oleh pasien pneumonia, yakni melalui pemberian obat (antibiotik, antivirus, antijamur), terapi oksigen, ventilasi mekanis, dan pungsi pleura.
Untuk pasien yang menjalani rawat jalan atau melakukan perawatan dari rumah, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya banyak istirahat, makan makanan yang bergizi, minum yang cukup, belajar batuk yang benar, jangan minum alkohol dan konsumsi tembakau, bila ada sakit tenggorokan kumur dengan air garam 3-4x dalam sehari, dan Jangan minum obat tanpa resep dokter.