- Dok. Devya Dental Clinic
Pengalaman Menegangkan Wulan Guritno Akibat Gigi Berlubang yang Terabaikan dan Memburuk, Akhirnya Temukan Solusi di Devya Dental Clinic
Jakarta, tvOnenews.com - Banyak orang tidak sadar bahwa gigi berlubang yang dibiarkan bisa memicu masalah serius, bahkan tanpa menimbulkan rasa sakit. Hal inilah yang pernah dialami Wulan Guritno saat berkunjung ke Devya Dental Clinic untuk memeriksa kondisi giginya.
Awalnya, Wulan mengeluhkan bau tidak sedap dari mulutnya, yang kemudian membuat drg. Devya menyarankan untuk melakukan rontgen.
Hasilnya mengejutkan. Bau tersebut ternyata berasal dari gigi berlubang yang dibiarkan begitu lama hingga mahkotanya habis, menyisakan akar gigi yang sudah terinfeksi.
“Dulu itu kan masih ada mahkotanya, jadi aku maunya ditambal aja,” ujar Wulan Guritno.
Drg. Devya menjelaskan bahwa kondisi gigi Wulan saat itu memang masih memungkinkan untuk dilakukan penambalan.
“Iya, masih ada mahkotanya tapi pendek, dan tetap berusaha agar tidak dicabut karena takut. Kan sekarang sudah habis, tinggal sisa akarnya,” tambah drg.
Devya. Kondisi ini terjadi karena gigi yang mati menjadi rapuh dan akhirnya patah sedikit demi sedikit.
Setelah melihat hasil rontgen, drg. Devya memaparkan bahwa akar gigi Wulan sudah tidak bisa diselamatkan.
“Sekarang ini sudah benar-benar nggak ada mahkotanya, sudah nggak bisa ditambal lagi karena bagian akar yang seharusnya menyatu kini sudah terpisah,” jelas drg. Devya.
Meskipun Wulan merasa tidak ada rasa sakit, drg. Devya menegaskan bahwa gigi tersebut harus segera dicabut.
Wulan sempat bertanya, “Kalau didiemin aja memang kenapa, Dok? Kan mahkotanya sudah nggak ada, yaudah didiemin aja.”
Drg. Devya menjelaskan bahwa membiarkan gigi dalam kondisi seperti itu dapat menyebabkan berbagai masalah serius.
“Banyak banget efeknya. Tulang di bawah akar itu semakin habis karena infeksi. Nah, infeksi ini, biarpun dari gigi, tidak berhenti di area mulut saja. Bisa menyebar melalui pembuluh darah ke organ lain, seperti jantung dan menyebabkan endokarditis, yaitu peradangan pada lapisan dalam jantung yang bisa berbahaya jika tidak ditangani, atau ke otak dan menyebabkan meningitis. Jadi, dampaknya bisa luas sekali,” ujar drg. Devya.
Akhirnya, Wulan memutuskan untuk melakukan pencabutan gigi. Namun, drg. Devya mengingatkan pentingnya mengganti gigi yang dicabut dengan dental implant. Jika dibiarkan kosong terlalu lama, akan ada risiko kerusakan pada gigi di sebelahnya.
“Giginya nanti akan dicabut, tapi jangan sampai dibiarkan lama-lama. Tulang di sekitar gigi itu bisa turun, dan lama-lama gigi sebelahnya ikut goyang. Gigi atasnya juga bisa merosot turun karena tidak ada lagi penyangga di bawahnya,” jelas drg. Devya.
Drg. Devya menjelaskan bahwa pemasangan dental implant dapat dilakukan langsung setelah pencabutan, yang disebut dengan direct implant.
Namun, jika pasien menunda, prosesnya akan memakan waktu lebih lama karena perlu menunggu jaringan pulih terlebih dahulu.
“Implan sangat penting untuk menjaga struktur tulang agar tidak turun dan mencegah gigi di sebelahnya bergeser,” tambah drg. Devya.
- Devya Dental Clinic
Meskipun demikian, Wulan memilih untuk melakukan pencabutan gigi terlebih dahulu dan menunda pemasangan implant. “Bertahap aja, aku takut hahaha,” ucap Wulan dengan candaan, yang disambut tawa oleh drg. Devya.
Proses pencabutan gigi berjalan lancar, dan Wulan pun merasa nyaman sepanjang prosedur.
“Gimana rasanya? Sakit nggak?” tanya drg. Devya. Wulan dengan lega menjawab, “Nggak. Lama juga nggak, ternyata cuma gitu doang, the best!” ucapnya sambil tersenyum puas.
Setelah prosedur, drg. Devya menjelaskan perawatan yang harus dilakukan untuk mencegah pendarahan dan mempercepat penyembuhan. Pasien disarankan untuk menggigit kapas selama 15 menit agar darah berhenti mengalir, menghindari makanan panas selama satu hari, dan tidak merokok.
“Yang paling penting, kita harus mencegah darah agar tidak mencair lagi. Jadi, mengompres dengan es atau meminum minuman dingin untuk meredakan peradangan sangat direkomendasikan karena dapat mempercepat pemulihan,” ujar drg. Devya.
Wulan juga diberikan resep obat antibiotik, obat anti nyeri, dan obat anti bengkak. “Minumnya harus sesuai aturan, ya. Kalau mulai terasa nggak nyaman, langsung diminum obat anti nyerinya. Jangan ditunda sampai sakit,” kata drg. Devya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kontrol ulang setelah 10 hari untuk memastikan proses penyembuhan berjalan optimal.
Pengalaman Wulan Guritno ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Gigi berlubang yang dibiarkan terlalu lama bukan hanya menyebabkan bau tidak sedap, tetapi juga dapat memicu masalah serius jika tidak segera ditangani.
Dengan perawatan profesional dan solusi terbaik seperti di Devya Dental Clinic, masalah gigi bisa diselesaikan dengan aman, nyaman, dan tepat waktu. Bagi Wulan, langkah awal dengan pencabutan gigi ini menjadi pengingat akan pentingnya tindakan preventif agar kesehatan gigi tetap terjaga. (rpi)