- Tim tvOne - Aditya Bayu
Ternyata Menggambar Bisa Kurangi Pikun Pada Lansia
Salatiga, Jawa Tengah - Salah satu hal yang ditakutkan oleh para lansia adalah menjadi pikun atau kehilangan daya ingat serta kehilangan daya kreatifitas di hari senja mereka.
Ternyata aktivitas sederhana seperti menggambar dan melukis, memiliki banyak manfaat bagi lansia untuk melatih daya ingat dan kreatifitas. Selain dapat mempertahankan fungsi kognitif hingga mencegah pikun, aktivitas ini juga dapat meredakan stres.
Hal ini pula yang mendorong para mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar kegiatan menggambar bersama para penghuni Panti Wreda Mandiri Salib Putih yang terletak di Jalan Merbabu, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).
“Kegiatan kami dimulai sejak Januari, diawali dengan kajian kognitif kepada para lansia di tiga panti yakni Panti Wreda Sosial Salib Putih, Panti Wreda Maria Marta dan di sini. Dari kajian tersebut kami menemukan sejumlah kasus umum yang dialami oleh lansia seperti kesulitan tidur, penurunan daya ingat, penurunan kesehatan, hingga merasakan kesepian,” jelas Emil Venska Ayatanoi, koordinator mahasiswa.
Untuk memulai kegiatan ini, para mahasiswa yang didampingi oleh sejumlah dosen membagikan kertas kosong dan alat menggambar seperti pensil dan spidol dibagikan ke para penghuni panti yang berjumlah 12 orang.
Selanjutnya mereka diminta menggambar apa saja hal-hal yang terlintas di benak mereka. Satu persatu penghuni panti mencoretkan alat tulis ke atas kertas dan dalam waktu kurang lebih 15 menit, kertas kosong yang dibagikan telah berganti dengan beragam gambar.
Menurut Emil, aktivitas yang dilakukannya bersama para penghuni panti merupakan implementasi mata kuliah gerontik. Sebelumnya mereka telah melakukan pengkajian kognitif dan hasilnya ditemukan sejumlah kondisi pada para lansia.
Berdasarkan dari hasil pengkajian tersebut, Emil dan rekan-rekan bersama oleh tiga dosen yang terdiri dari Ners Rosiana Eva Rayanti, Ners Desi, dan Ners Fiane de Fretes, merumuskan sejumlah kegiatan bagi para lansia.
Sejumlah kegiatan tersebut diantaranya yakni pembagian kartu peningkatan kualitas tidur lansia, senam tubuh, senam otak, Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), serta menggambar seperti yang dilakukan hari ini.
“Di sela kegiatan yang kami lakukan beruntun sejak seminggu yang lalu di tiga panti, kami juga melakukan tes kesehatan dan pengobatan gratis bagi para penghuni panti. Respon mereka sangat positif, mereka menganggap kami sudah seperti cucu sendiri,” imbuh mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) ini.
Rusmini salah satu peserta kegiatan mengatakan cukup senang dengan kegiatan ini. Ia menceritakan menggambar bunga-bunga, seperti bunga yang dahulu sering ditanam di pekarangan rumahnya di Palopo, Sulawesi Selatan.
“Dulu waktu masih muda, Oma senang menanam bunga. Sekarang sudah tinggal di panti hanya bisa memandangi bunga-bunga yang tumbuh di sini,” tutur Oma Rusmini yang saat ini telah berusia 90 tahun.
Sementara itu Visata Dyah Febriani, kepala panti membenarkan bahwa respon para penghuni panti yang telah dikelolanya selama 15 tahun ini sangat positif. Pihaknya juga merasa sangat terbantu dengan hadirnya para mahasiswa prodi Ilmu Keperawatan UKSW.
“Penghuni panti ini usianya beragam mulai termuda 49 tahun dan tertua 102 tahun. Rata-rata permasalahannya sama yakni penurunan daya ingat dan kesepian. Sehingga aktivitas yang dibawakan oleh adik-adik mahasiswa dapat bermanfaat bagi mereka,” urainya. (Abc/Buz)