- unsplash
Kenali Apa Itu Depresi Pascamelahirkan dan Cara Mengatasinya
Menjadi orang tua yang baru memang bukan proses yang mudah dan gampang diterima semua orang. Tidak jarang, sang ibu yang baru saja melahirkan dapat mengalami depresi postpartum di masa-masa awal setelah melahirkan.
Jika tidak ditangani dengan benar, depresi postpartum akan membahayakan bagi sang ibu dan juga bagi bayinya. Agar tidak berlarut-larut, baiknya setiap calon orang tua mengetahui apa itu depresi pascamelahirkan dan bagaimana cara mengatasinya.
Depresi postpartum
Depresi postpartum atau postpartum depression merupakan depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10% ibu yang melahirkan.
Postpartum depression beda dengan baby blues. Baby blues lebih berkaitan dengan perubahan emosi atau mood swing yang terjadi hingga 2 minggu setelah melahirkan. Sedangkan depresi postpartum merupakan kondisi yang lebih parah dari baby blues. Depresi postpartum membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, hingga tidak mau mengurus anak.
Selain itu, depresi postpartum bukan hanya dialami oleh ibu, tapi bisa juga dialami oleh ayam. Seorang ayah rentan terkena depresi postpartum ketika sang istri juga menderita kondisi tersebut.
Penyebab
Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu akan turun drastis Hal ini akan menyebabkan perubahan kimia di otak yang dapat memicu perubahan suasana hati.
Tidak hanya itu, kegiatan mengasuh bayi dapat membuat ibu tidak dapat beristirahat dengan cukup untuk memulihkan dirinya setelah melahirkan. Kurangnya istirahat ini dapat menimbulkan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional, hingga akhirnya memicu depresi pascamelahirkan.