- ANTARA (Pixabay)
Jaga Kesehatan Mental Sebelum Persalinan!
Jakarta - Calon orang tua yang sedang mempersiapkan persalinan perlu menjaga kesehatan mental, serta memperbaharui perkembangan informasi dan pengetahuan di setiap usia kehamilan. "Agar bisa relevan dengan kondisi yang sedang dialami," kata dr. Darrell Fernando, SpoG MRCOG, MM, MARS, FICS yang tergabung dalam dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu seperti dikutip dari siaran pers Tentang Anak, Sabtu.
Selain itu, calon orang tua juga perlu menjaga kesehatan mental khususnya ibu selama proses kehamilan hingga setelah melahirkan nanti. "Jika mengalami gejala gangguan jiwa seperti sering menangis, merasa hampa, tidak dapat beraktivitas, mendengar suara, cemas berlebih, segera konsultasikan diri ke dokter dan ahlinya," kata Darrell.
Selama proses kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan calon orang tua guna menjaga kesehatan dan kenyamanan, salah satunya kontrol kehamilan sesuai dengan jadwal termasuk untuk pemeriksaan USG minimal 4x pemeriksaan USG selama kehamilan. Jadwal pemeriksaan yang disarankan yakni ketika trimester 1 (usia 10-13 minggu), trimester 2 (usia 20-24 minggu), trimester 3 (usia 28-31 minggu dan 36 minggu).
Perhatikan juga nutrisi dan pola makan dengan gizi seimbang. Darrell mengatakan, tidak ada makanan superior atau paling bagus dibandingkan makanan yang lainnya. Ibu hamil dapat mengkonsumsi variasi jenis makanan untuk memenuhi kecukupan gizi.
Hal lainnya yakni konsumsi vitamin sesuai anjuran dokter. Kebutuhan vitamin ibu hamil termasuk zat besi, asam folat, dan vitamin D. Namun sebelum mengkonsumsi ini semua, ibu hamil wajib untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Selain itu, usahakan untuk beraktivitas fisik sebanyak 150 menit dalam seminggu, atau 20-30 menit setiap harinya dan hindari aktivitas berat seperti lompat-lompat.
Calon orang tua khususnya ibu pun perlu mengenali tanda bahaya setiap trimester seperti muntah hebat, pendarahan, kontraksi atau nyeri perut hebat, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, tidak merasakan gerakan janin, dan kejang.