- Pixabay
Selain Sebagai Perasa Makanan, Garam dapat Memberi Manfaat Bagi Kesehatan
Garam sering dikaitkan menjadi sumber dari penyakit-penyakit berat. Seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung Koroner. Butiran halus yang menimbulkan rasa lezat pada makanan ini bila tidak dikonsumsi berlebihan akan membawa manfaat bagi tubuh.
Di Purworejo, Jawa Tengah, terdapat wisata yang sedang viral belakangan ini yaitu wisata kesehatan berupa terapi garam. Terapi ini terletak di Pantai Jetis, Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag.
Setiap hari, tempat wisata terapi ini dipenuhi pengunjung yang ingin menyembuhkan diri dari berbagai penyakit.
Tempat terapi yang berbentuk tunel ini terbuat dari molsa bening. Untuk memasuki tunel terapi garam, pengunjung diwajibkan melepas masker dan mencuci kaki pada air ember yang telah disediakan. Uap garam akan dihirup oleh pengunjung jadi disarankan untuk tidak memakai maseker saat di dalam tunel.
Selain garam yang di gunakan dalam terapi, garam yang dikonsumsi dalam jumlah yang dianjurkan memberi manfaat yang bisa anda peroleh.
Dilansir dari laman Alodokter.com yang ditinjau oleh dr. Sienny Agustin, Jumlah asupan garam harian dapat ditentukan dari usia.
Untuk anak usia dibawah tiga tahun (Batita) dapat mengkonsumsi garam tidak lebih dari 2 gram perhari, anak usia dibawah lima tahun (Balita) mengkonsumsi garam tidak lebih dari 3 gram dalam sehari.
Konsumsi garam pada Usia 7 sampai 10 tahun tidak lebih dari 5 gram dalam sehari. Sementara usia diatas 11 tahun hingga orang dewasa, konsumsi garam dalam sehari tidak lebih dari 6 gram.
Namun perlu diperhatikan untuk penderita gangguan jantung agar mengkonsumsi garam tidak lebih dari 1,5 gram per hari.
Bagi Anda yang telah mengikuti anjuran jumlah asupan garam dalam sehari, mineral yodium yang terkandung dalam tubuh akan berperan penting dalam menjaga organ tubuh dengan baik.
Garam dapat menjaga hormon tiroid. Bagi Anda yang kekurangan yodium tidak dapat memproduksi hormone tiroid dalam jumlah yang cukup. Akibatnya tubuh akan mengalami konstipasi, kelelahan, pembesaran tiroid, hingga sulit berkonsentrasi.