- Pixabay
Pernah Merasakan Deja Vu? Ini Dia Beberapa Fakta Ilmiahnya
Menurut teori ini, Deja Vu dapat terjadi sebagai respon terhadap peristiwa yang mirip dengan kejadian yang pernah dialami seseorang namun ia tidak mengingatnya.
Misalkan, saat kecil kalian pernah pergi ke suatu tempat dan saat ini kembali datang ke tempat itu lagi, dengan begitu memori otak anda akan merasa familiar dengan lokasi tersebut, sehingga pengalaman tersebut mirip dengan Deja Vu.
4. Gangguan di lobus temporal otak
Ada beberapa riset yang menjelaskan, Deja Vu bisa terjadi oleh gangguan pada bagian otak (lobus temporal), yakni bagian otak yang berfungsi untuk menyimpan memori.
Menurut dokter di Penn Neurology Valley Forge, Dr. Roderick C. Spears menyebutkan, memori disimpan di bagian otak yang disebut lobus temporal. Ingatan, peristiwa, dan fakta jangka panjang semuanya didorong ke area otak tersebut.
“Bagian tertentu dari lobus temporal juga berperan dalam mengenali sesuatu yang lebih familiar,” jelasnya.
Dalam studi ini menyebutkan orang yang mengalami peristiwa Deja Vu memiliki akifitas gelombang otak mirip pada pasien epilepsi.