- antara
Syarat Perjalanan Wajib Vaksin Booster, Relawan Covid-19 Minta Tinjau Kembali
Jakarta - Relawan Covid-19 di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk meninjau kembali aturan terbaru untuk Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) tentang vaksin booster.
Koordinator Relawan Covid-19 Tanjungpinang, Rudy Chua mengatakan tentang Satgas Penanganan COVID-19 mengeluarkan Surat Edaran No.21/2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Dalam Negeri Pada Masa Pandemi COVID-19 yang mewajibkan untuk tes antigen atau PCR bagi warga uang belum vaksin booster.
Dalam waktu yang bersamaan, Satgas Penanganan Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 22/2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi COVID-19. Bagi warga Batam, Bintan dan Tanjungpinang yang ingin ke Singapura tidak wajib tes antigen, meskipun belum vaksinasi ketiga.
"Begitu pula bagi wisatawan asal Singapura yang ingin melakukan perjalanan ke Tanjungpinang, Batam dan Bintan tidak wajib antigen, meski belum vaksinasi ketiga," ujar anggota Komisi II DPRD Kepri itu.
Ia berpendapat bahwa peraturan tersebut telah menimbulkan polemik di tengah masyarakat lantaran menimbulkan kesan memberatkan warga dalam melakukan perjalanan.
"Peraturan itu berlaku mulai 17 Juli 2022. Setelah berlaku, warga yang belum vaksinasi kedua dan ketiga wajib antigen, sementara yang belum vaksinasi pertama wajib tes PCR walaupun hanya menyeberang dari Tanjungpinang ke Batam," ujarnya.
Jika Satgas Penanganan Covid-19 ingin meningkatkan capaian vaksinisasi penguat atau vaksin booster, semestinya tidak ada perbedaan aturan dan perlakuan antara pelaku perjalanan luar negeri dan dalam negeri.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia saat ini.
"Masuk Malaysia wajib sudah vaksinasi ketiga. Jika belum, wajib tes PCR," katanya.
Apabila Satgas Penanganan Covid-19 mempertimbangkan kepentingan pencegahan penularan Covid-19, menurutnya WHO menetapkan vaksinisasi dosis kedua dianggap telah lengkap sebagai syarat perjalanan dalam negeri dan luar negeri.
"Kami berharap di masa new normal ini sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi daerah secara nasional, yang baru empat bulan terakhir mulai bangkit," tuturnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau, Tjejep Yudiana mengatakan aspirasi yang disampaikan oleh Rudy Chua akan segera dilanjutkan ke Satgas Penanganan Covid-19.
"Peraturan yang diproduksi Satgas Penanganan COVID-19 tentu untuk kepentingan bangsa dan negara. Poin terpenting dalam peraturan itu salah satunya adalah meningkatkan capaian vaksinasi booster. Saat ini capaian vaksin penguat di Kepri 47 persen dari 1,3 juta orang," ucapnya. (ree)