- Freepik
Gula Aren Jadi Pilihan Pemanis yang Baik Dikonsumsi Penyandang Diabetes, Begini Penjelasan Dokter
Penyandang Diabetes selalu dianjurkan untuk menjaga pola makannya agar gula darah dalam tubuh tidak bertambah secara drastis. Termasuk dalam pemilihan pemanis yang tepat pada makanan dan minuman agar tidak memicu dampak berbahaya bagi tubuh.
Menurut Kementerian Kesehatan dalam laman resminya, komplikasi diabetes termasuk serangan jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren, dapat mengakibatkan amputasi, gagal ginjal stadium akhir dan disfungsi seksual.
Dalam jangka panjang, setelah 10-15 tahun dari waktu terdiagnosis, prevalensi semua komplikasi diabetes dapat meningkat secara drastis.
Oleh karena itu pemilihan pemanis buatan perlu diperhatikan. Seperti minuman yang sedang digemari oleh kalangan anak muda yaitu gula aren.
Menurut penjelasan dari dokter spesialis gizi, dr. Kristina Joy M. Gizi, SpGK, gula aren terbukti memiliki indeks glikemik rendah dibandingkan dengan gula putih.
“Sebagai diabetisi (penyandang diabetes) harus perhatikan total gula yang dikonsumsi karena gula sebagai karbohidrat sederhana yang akan menaikan gula darah tubuh,” ujarnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne.
Dokter Kristina menyebutkan gula aren dapat menjadi sumber energi yang baik. Sebab gula aren termasuk dalam karbohidrat sederhana. Jika mengonsumsi gula aren akan menjadi energi untuk tubuh, terutama bagi yang membutuhkan kenaikan energi dengan cepat.
Namun, dokter Kristina mengungkapkan asupan untuk tubuh akan lebih baik jika mencakup karbohidrat kompleks sebagai makanan utama.
“Walau gula aren memiliki indeks glikemik yang rendah, tetap berbahaya bagi diabetesi. Direkomendasikan makanan sumber gula dari buah dan sayuran jadi masih alami,” tuturnya.
Sumber gula atau karbohidrat kompleks alami bersumber dari sayur, buah, hingga umbi.
“Dibanding dengan gula putih, indeks glikemiknya lebih rendah sehingga gula aren bisa jadi sumber pemanis yang aman dibandingkan gula putih. Tapi tetap bisa tingkatkan risiko inflamasi di tubuh jika berlebihan dikonsumsi,” ungkap dokter Kristina.
Untuk itu, dokter Kristina menyarankan agar mengonsumsi gula aren sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan atau yang dibutuhkan oleh tubuh bagi penyintas diabetes. Jumlah yang direkomendasikan sekitar kurang dari 3 sendok makan. Sebab, sumber gula lainnya dapat dihasilkan dari berbagai jenis makanan lainnya.
“Pilih gula aren yang warna lebih gelap, kemasan yang tertutup rapat untuk perhatikan kebersihannya. Saat di rumah, tentukan wadah bersih dan tertutup rapat serta tak kena cahaya matahari langsung,” pungkasnya. (Kmr)