- antara
AFFA Ungkap Hasil Penelitian Produk Nabati Lebih Sehat Dibanding Produk Hewani, Ini Penjelasannya
Jakarta - Manajer Tantangan 21 Hari Vegan di Act For Farmed Animals (AFFA) Among Prakosa menyebutkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan psikolog University of Bath menyebutkan produk berbasis nabati lebih sehat dan ramah lingkungan, Sabtu (1/10/2022).
AFFA Ungkap Hasil Penelitian Produk Nabati Lebih Sehat Dibanding Produk Hewani, Ini Penjelasannya. Simak selengkapnya dibawah ini.
Hasil penelitian terbaru yang dilakukan psikolog University of Bath menyebutkan produk hewani lebih sehat dan berkelanjutan.
“Hasil kajian menunjukkan produk berbasis nabati yang diformulasi terutama sebagai alternatif produk hewani tidak hanya jauh lebih sehat dan berkelanjutan daripada produk hewani, tetapi juga lebih menarik bagi mereka yang mencoba mengurangi asupan daging dan susu,” kata Among, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia menambahkan tantangan 21 Hari Vegan merupakan kampanye bersama yang dijalankan oleh Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal untuk mempromosikan pemilihan makanan yang lebih sehat dan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan hewan di Indonesia.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh penggunaan lahan dan air dari pengolahan burger nabati mendekati nol, yang berbanding terbalik terhadap dampak yang dihasilkan oleh produk hewani. Penelitian itu mengungkapkan bahwa burger nabati mengandung 98 persen emisi GRK yang lebih sedikit dibandingkan dengan burger daging sapi.
“Temuan ini penting karena menurut ahli, kita perlu menjauhkan diri dari produk hewani demi masa depan bumi dan kesehatan masyarakat,” tambah Among.
Industri peternakan merupakan salah satu industri yang memiliki dampak paling buruk terhadap lingkungan serta menyumbang 57 persen dari semua emisi GRK dari produksi pangan global.
Menurut Klasifikasi Profil Gizi Inggris yang digunakan sebagai salah satu analisis dalam penelitian, 40 persen produk daging diklasifikasikan 'kurang sehat' dibandingkan dengan alternatif nabati sebanyak 14 persen.
“Sekali lagi, kesimpulan ini hanya menguatkan apa yang telah ditemukan oleh banyak penelitian lain tentang dampak produk hewani terhadap kesehatan kita. Konsumsi daging merah dan susu dikaitkan dengan perkembangan banyak penyakit serius seperti berbagai jenis kanker dan diabetes tipe 2, sementara itu penelitian lain juga menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berbasis nabati dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan kita,” terang Among. (ant/ind)