- Pixabay
Jangan Sepelekan! Gula Darah Tinggi Dapat Beresiko Kebutaan, Pasien Diabetes Perlu Hati-Hati
TvOnenews.com, Kesehatan - Diabetic Macular Edema (DME) merupakan masalah kesehatan yang bisa membuat mata alami kebutaan juga gangguan penglihatan.
Adanya masalah kesehatan tersebut berasal dari dampak kondisi gula darah tinggi dalam tubuh yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat mempengaruhi penglihatan.
Dilansir dari laman resmi Bayer, DME berasal dari Diabetik Retinopati (DR) yang telah berkembang. Diabetik Retinopati (DR) merupakan salah satu mikrovaskular diabetes melitus dengan angka prevalensi yang tinggi.
Pengobatan DME yang tidak tepat, dapat berefek pada penglihatan, hilangnya 2 baris dari penglihatannya atau penglihatan yang mulai berkurang dalam waktu 2 tahun pertama hingga akhirnya bisa mengalami kebutaan.
Orang yang memiliki risiko terkena DME paling besar yakni Pasien diabetes melitus. Untuk itu diimbau agar selalu melakukan tindakan pencegahan untuk dapat menghindari DME.
“Pasien Diabetes perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak mengalami komplikasi pada matanya, salah satunya yaitu DME. Bagi pasien DME sendiri harus paham bahwa DME merupakan salah satu penyakit mata yang perlu mendapatkan pengobatan sedini mungkin," ujar Ketua II Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Pusat, dr. Ari Djatikusumo, Sp.M(K),
Kemudian, Dokter Spesialis Mata Konsultan, Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K), mengatakan bahwa penduduk Indonesia menjadi peringkat 5 dunia dengan penderita diabetes terbanyak di dunia.
Penderita diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun 2 berisiko menderita DME dan kehilangan penglihatan.
Ilustrasi Diabetes. (Pixabay)
Hal ini disebabkan apabila gula darah pasien terlalu tinggi, dapat merusak pembuluh darah kecil di dinding belakang bagian dalam mata (retina). Selain itu, gula darah yang tinggi juga dapat menyumbat pembuluh darah secara keseluruhan.
"43 persen pasien diabetes ini memiliki risiko untuk menderita diabetik retinopati (DR) dan 26 persen diantaranya juga memiliki risiko kehilangan pengelihatan," tuturnya.
Diabetik Retinopati (DR) merupakan salah satu komplikasi mikrovaskular diabetes melitus dengan angka prevalensi yang cukup tinggi. DR yang semakin berkembang akan mengakibatkan Diabetik Makular Edema (DME).
“DME secara umum diakibatkan oleh keadaan hiperglikemia pada pembuluh darah retina yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama pada penderita retinopati diabetik. DME sendiri merupakan salah satu gangguan penglihatan berat yang kerap terjadi pada usia produktif (di bawah 50 tahun)," kata dia.
Jika DME terdiagnosa secara dini dan segera mendapat pengobatan yang tepat, hal ini memungkinkan kondisi “kehilangan penglihatan” pada pasien dapat diminimalisasi.
Masih ada harapan karena penyakit ini dapat berpotensi untuk dipulihkan, sehingga pasien bisa kembali beraktifitas dengan perbaikan penglihatan hingga mendekati normal.
"Pada akhirnya, DME mampu menyebabkan hilangnya produktivitas hingga pendapatan. Secara sosial pun, DME akan mempengaruhi hubungan dengan keluarga, komunitas, bahkan dengan masyarakat secara luas, sehingga tak jarang penderitanya mengalami stress,” ujar Dr. Gita.
Pasien diabetes harus mendapatkan pengobatan secara berkala dan teratur. Sebab, gula darah dalam tubuh tidak dapat diatur secara konstan bagi pasien diabetes, namun dapat distabilkan dengan pola makan dan konsumsi obat-obatan. (Kmr)