- Freepik/xb100
Bahaya Konsumsi Karbohidrat Berlebih Seperti Nasi, Tingkatkan Risiko Diabetes dan Bisa Memicu Stroke
"Jika kadar glukosa darah meningkat akan memacu metabolisme glikolisis, glikogenesis atau jalur pentosa fosfat. Kelebihan kadar gula dalam darah juga akan disimpan sebagian sebagai lemak," katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/09/2022).
Menurut dia, meskipun seseorang jarang mengkonsumsi makanan gorengan yang mengandung lemak, mengkonsumsi makanan berindeks glikemik tinggi, tapi akan tetap menambah lemak pada tubuh, karena terjadi lipogenesis akibat meningkatnya produksi Asetil ko-A.
"Sedangkan jika kadar glukosa dalam darah menurun, akan memicu metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis," katanya.
Mega juga menjelaskan, sebagian besar proses metabolisme glukosa berada di hati. Gula yang dihasilkan dari pencernaan akan bermuara di hati kemudian diubah menjadi glukosa 6-fosfat yang merupakan senyawa intermediet penting dalam metabolisme karbohidrat.
"Glukosa ini dapat dipolimerisasi menjadi glikogen, defosforilasi menjadi glukosa darah, atau dikonversi menjadi asam lemak melalui asetil Ko-A, serta melalui siklus asam sitrat dan rantai respirasi untuk menghasilkan energi,” katanya.
Doktor lulusan IPB University ini menuturkan, neuron pada otak hanya menggunakan glukosa dan beta hidroksibutirat sebagai sumber energi.
Beta hidroksibutirat ini, kata dia, penting pada saat puasa atau kelaparan. Alasan inilah pada penderita diabetes menahun, bila gula darahnya tidak dikontrol akan menjadi stroke karena terjadi pendarahan di otak.