- Pexels
Oktober Jadi Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Yuk! Kenali Apa Itu Kanker Payudara
Jakarta – Oktober merupakan bulan kesadaran kanker payudara. Di bulan ini, seluruh dunia memperingati kanker payudara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap penyakit tersebut.
Selain itu, bulan ini juga turut memberikan dukungan kepada pasien-pasien kanker payudara yang sedang berjuang. Pita berwarna merah muda pun menjadi simbol universal kanker payudara.
Lantas, apa sih kanker payudara itu?
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di kelenjar (lobe) dan saluran (duct) jaringan payudara.
Tumor ganas di jaringan payudara bisa menyebar ke kelenjar getah bening (lymph nodes) di sekitar payudara.
Bahkan, tumor ganas ini bisa menyebar ke organ lain yang letaknya jauh dari payudara seperti tulang, lever, paru dan otak.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan pada wanita dan menjadi penyebab kematian akibat kanker terbanyak kedua setelah kanker paru.
Dokter Divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit RSUP Dr. Sardjito dr. Mardiah Suci, PhD, SpPD-KHOM mengatakan sebagian besar kasus kanker payudara yang berobat ke rumah sakit sudah berada pada stadium lanjut.
“Padahal, apabila ditemukan pada stadium dini, peluang kesembuhannya lebih besar,” ujarnya melalui keterangan yang diterima tvOnenews.com, Senin (24/10/2022).
Mardiah memaparkan hal tersebut ditandai oleh angka bertahan hidup lima tahun (five-year survival rate) pasien yang bisa mencapai 98%.
Artinya, 98 dari 100 pasien kanker payudara stadium dini masih tetap hidup sehat dalam waktu lima tahun sejak mereka terdiagnosis.
Persentase tersebut sama seperti wanita sehat pada umumnya apabila memperoleh pengobatan yang tepat.
Oleh karena itu, gerakan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri perlu dilakukan.
Caranya dengan berdiri di depan cermin dan memperhatikan apakah ada ketidaknormalan bentuk payudara atau tidak.
Setelah itu, lanjutkan dengan mengangkat salah satu tangan ke atas. Raba dan tekan jaringan payudara secara lembut dan perlahan menggunakan jari tangan yang lain ke bagian demi bagian jaringan payudara untuk merasakan apakah terdapat benjolan atau tidak.
Baiknya, SADARI dilakukan 7 hari setelah menstruasi berakhir di mana payudara relatif lebih lunak.
Apabila terdeteksi ada yang tidak normal, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan seperti USG payudara, mamografi, MRI dan/atau PET-Scan.
Apabila dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut terkonfirmasi adanya benjolan pada payudara yang dicurigai tumor ganas maka dokter dapat melakukan tindakan lanjutan berupa biopsi.
Biopsi merupakan tindakan pengambilan sampel jaringan benjolan payudara tersebut untuk kemudian diperiksa apakah terdapat sel kanker atau tidak.
Ada beberapa stadium kanker payudara dan cara pengobatannya yang harus diketahui. Pada kanker payudara stadium dini dengan ukuran tumor kurang dari 2 sentimeter, maka dokter bisa langsung melakukan operasi pengambilan jaringan tumor payudara tanpa mengangkat jaringan payudara secara keseluruhan.
Ini disebut dengan teknik Breast Conserving Surgery (BCS).
Namun, apabila kanker payudara stadium dini memiliki ukuran tumor lebih dari 2 sentimeter, maka terdapat dua pilihan terapi antara lain operasi mastektomi atau mengangkat tumor dan seluruh jaringan payudara.
Lalu, dilanjutkan dengan pengobatan kemoterapi sistemik berupa terapi hormon dan/atau terapi target anti HER-2.
Pilihan lainnya adalah memberikan terlebih dahulu kemoterapi (neoadjuvant) yang dapat dikombinasi dengan terapi target anti HER-2 atau immunotherapy bila jenisnya sesuai untuk memperkecil ukuran tumor.
Pada kanker payudara stadium lanjut (advanced) yang sudah mengalami penyebaran ke organ lain (metastasis), terapi utamanya adalah pengobatan kanker secara sistemik ke seluruh tubuh dengan berbagai jenis modalitas seperti kemoterapi paliatif, terapi target anti HER-2, terapi hormon dan/atau immunotherapy.
Pilihan pengobatan kanker tersebut dapat diberikan secara kombinasi ataupun terapi tunggal pada pasien sesuai dengan jenis kanker payudara dan kondisi fisik pasien masing-masing.
Setiap pilihan pengobatan senantiasa berpedoman pada panduan internasional berbasis bukti ilmiah dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. (nsi)