- Istimewa/istockphoto.com
Jangan Sepelekan saat Alami Demam, Bisa Jadi Itu Gejala Kanker Getah Bening
tvonenews.com, Kanker - Demam adalah meningkatnya suhu tubuh hingga dari 38 derajat celcius dan ini menandakan adanya penyakit. Namun, ketika anda saat mengalami demam yang beransur-ansur, jangan pernah menyepelehkannya.
Sebab, demam yang beransur- ansur juga merupakan dari gejala kanker getah bening. Hal itu diungkapkan oleh dr. Dewi Widyastuti Sp.PD, MSc, yang merupakan spesialis penyakit dalam, seperti yang dilansir dari kanal YouTube Kata Dokter, Rabu (26/10/2022).
"Kalau kita berbicara gejala Kanker Getah Bening, itu biasanya mengalami beberapa tanda-tanda. Nah yang biasanya sering dialami adalah demam," kata dr. Dewi Widyastuti.
Sambungnya, awal gejalanya juga, dapat ditemui sebuah benjolan dan benjolan itu bisa di mana saja.
"Biasanya kita manusia memiliki kelenjar getah bening yang normal dan itu ukurannya kurang dari 1 cm. Sehingga saat diraba, tidak terasa atau terasa teraba namun ukurannya sangat kecil ya," ujarnya.
Foto dr. Dewi Widyastuti Sp.PD, MSc
Kemudian, ia katakan, ketika kelenjar itu membesar dan tidak terasa nyeri. Kelenjar tersebut pun dapat di area mana saja.
"Contohnya di leher, yang kita miliki di tubuh manusia, teurtam di selangkangan yang lebih sering atau di area ketiak dan itu bisa mengalami pembesaran," ungkap dr. Dewi Widyastuti.
Nah, dr. Dewi Widyastuti katakan untuk gejala-gejala alami Kanker Getah Bening, itu bisa dialami berupa demam.
"Demamnya bisa tidak terlalu tinggi tetapi terus menerus, kemudian untuk benjolannya sendiri bisa mengalami nyeri maupun tidak," terangnya.
Tak hanya itu saja, ia juga katakan, gejala Kanker Getah Bening ini juga membuat tubuh lelah atau pasien terasa lelah. Selain itu, ia juga katakan, benjolan-bejolan itu juga seiring waktu bisa menjadi besar.
"Kemudian tanda-tanda yang lain, itu kita dapatkan kelainan dari darah kita sendiri. Maka dari itu, kita disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk darah tepih dan sebagainya," tuturnya menjelaskan.
Masih lanjut dia menjelaskan, untuk ukuran benjolan tersebut yang semakin besar, dan membuat dada sesak atau saluran pernafasan tidak normal, itu juga merupakan bagian dari gejala Kanker Getah Bening.
Bahkan, suara yang menjadi parau juga merupakan gejala kanker getah bening di area leher dan juga tergantung lokasi.
"Nah itu juga bisa disebut sebagai tanda-tanda gejala Kanker Getah Bening
Selanjutnya, dr. Dewi Widyastuti juga menjelaskan perbedaan Kanker Getah Bening dan tiorid, dapat dibedakan dari lokasinya.
"Kalau tiroid, itu posisinya di tengah, maka gamabaran klinisnya adalah, itu tadi suara parau ya, serak, karena ada gangguan di pita suara," ujarnya.
Kemudian, dikatakannya, untuk Kelenjar Getah Bening, itu biasanya benjolan yang timbul lebih ke arah lateral atau di samping.
"Bisa juga, terjadinya parau atau suara serak, itu tergantung dari sampai mana organ itu menyerang. Contohnya pita suaranya ini, terkena atau tidak," katanya.
dr. Dewi Widyastuti Sp.PD, MSc, katakan, penyebab orang terkena Kanker Getah Bening bisa terjadi karena faktor genetik, atau juga faktor lingkungan.
"Lingkungan contohnya seperti apa? mungkin faktor kosumsi, seperti zat-zat atau pengawet, adiktif, lalu adanya radiasi yang terlalu berlebihan, itu juga bisa bertransformasi ke sel arah ganas," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa faktor lingkungan itu sendiri bukan terkait adanya polusi. Namun, ia katakan, faktor lingkungan ini lebih ke arah paparan terhadap tubuh manusia.
"Contohnya radiasi terlalu banyak, sinar matahari, makanan atau pola kosumsi. Jadi saya rasa untuk polusi udara tidak termasuk di antaranya," pungkasnya.
Selanjutnya, dr. Dewi Widyastuti juga menjelaskan cara mengatasi Kanker Kelenjar Getah Bening. Untuk caranya, ia katakan dari segi medis ada beberpa yang utama sebagai berikut.
"Pertama kita tentukan dahulu satdiumnya agar bisa mengetahui arah pengobatannya dengan dilakukan pemeriksaan berupa biopsi dari benjolan itu sendiri," katanya.
Setelah dilakukan biopsi maka ditentukan jenis selnya, maka kita bisa melakukan pengobatannya dan pengotannya bisa cengan cara radiotheraphy atau juga bisa dengan cara kemoterapi.
Untuk diketahui, ada perbedaan Infeksi dan Kanker pada Kelenjar Getah Bening. Dikarenakan memiliki ciri-ciri yang mirip, masih banyak orang yang sering salah mengidentifikasi kedua penyakit ini.
Padahal, terdapat satu hal yang membedakan kedua penyakit ini, yaitu efek samping dari benjolan yang muncul.
Baik kelenjar getah bening yang dilanda infeksi maupun kanker, keduanya akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening dengan menimbulkan benjolan pada tubuh.
Nah, bedanya, jika infeksi, benjolan tersebut akan terasa lunak dan sakit saat disentuh. Sementara jika kanker atau limfoma, benjolan akan terasa lebih keras dan tidak menimbulkan rasa sakit saat disentuh.
Perbedaan lainnya adalah penyebab terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening. Pada kelenjar yang infeksi, pembengkakan disebabkan oleh penyakit tertentu seperti infeksi telinga, TB kelenjar, hingga ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas).
Namun, jika Anda dirasa tidak memiliki penyakit tertentu yang bisa menstimulasi pembengkakan, maka Anda perlu waspada akan penyakit kanker kelenjar getah bening. (Aag)