Sejumlah anak memainkan lato-lato di Kelurahan, Maliaro, Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu (14/1/2023)..
Sumber :
  • Antara Foto

Ini Saran Dokter Soal Permainan Lato-Lato yang Tak Boleh Dimainkan Anak Balita

Minggu, 15 Januari 2023 - 15:19 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak menyarankan agar lato-lato tak dimainkan anak usia dibawah lima tahun (balita), karena perkembangan motoriknya yang belum baik.

"Kemampuan motoriknya belum baik sehingga dia akan mudah untuk menyebabkan dirinya kena bola, menyebabkan lebam-lebam, karena saking kencang dan terlepas (bola)," ujar Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH , Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI itu kepada awak media secara daring, Minggu (15/5/2023).

Menurut Bernie, orangtua harus mempertimbangkan sejumlah hal sebelum membolehkan anak memainkan lato-lato yang juga dikenal sebagai clackers ball itu, salah satunya apakah kemampuan motorik halus mereka sudah mumpuni. Kemampuan motorik halus melingkupi keterampilan fisik melibatkan gerakan yang menuntut koordinasi mata dan tangan.

Permainan yang pernah populer pada tahun 1960 hingga 1970-an, sambung Bernie, sebenarnya juga dapat melatih daerah tangan, dari lengan sampai jari-jari dan melatih tangan bergerak. Selain itu, bermain lato-lato juga melatih ketepatan yakni bagaimana seorang anak bisa memperkirakan bola ini bisa bertemu, konsentrasi dan keseimbangan.

Lebih lanjut Bernie mengungkapkan, anak usia sekolah dan remaja termasuk yang dibolehkan memainkannya karena tahu bahayanya dan memiliki kemampuan untuk mengontrol yakni motor halus dan kasar. Mereka juga mengerti apa yang disampaikan orangtua tentang bahaya dan bagaimana cara bermain yang benar.

"Pada usia sekolah atau usia remaja tentunya boleh. Tetapi, ada pendampingan orangtua. Jadi anak mengerti. Atau kalau belum terampil jangan terlalu kencang dulu nanti bisa mencederai diri sendiri," kata Bernie.

Meski demikian, orangtua perlu tetap melakukan pendampingan serta memilih bahan lato-lato agar tak membahayakan anak, semisal bukan dari bahan mudah pecah seperti di masa lalu, karena dikhawatirkan akan menyebabkan luka.

"Dulu dibuat dari glass, kemudian diganti dengan bahan yang lebih aman. Kalau bahannya aman itu tidak apa-apa. Bagaimana bisa menyebabkan lebam? Kalau mengenai tubuh anak itu akan mudah lebam," demikian kata dia. (ant/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral