- ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Ini Dia Pangan Lokal yang Disulap Jadi Cemilan Sehat
Jakarta, tvOnenews.com - Hasil panen melimpah tak menjamin petani sejahtera dan ini terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah sebagai salah satu penghasil singkong di Indonesia. Kira-kira itulah pendapat Riza Azyumarridha Azra yang yang tak pernah menyangka akan terjun pada bisnis memanfaatkan pangan lokal nan bergizi itu, beberapa waktu lalu.
Riza masih ingat, sekitar tahun 2014 harga singkong per kilogramnya sekitar Rp200. Saat itu petani membiarkan singkong-singkong di lahan berhektar-hektar membusuk ketimbang memanennya karena takut merugi.
Tanpa memiliki latar belakang pendidikan teknologi pertanian atau pertanian, dia mencoba membaca jurnal, artikel hingga berkonsultasi dengan pakar tentang singkong.
Dari sana dia, mendapat ide mengenai modified cassava flour (mocaf) atau tepung singkong termodifikasi. Ini tak lain merupakan hasil modifikasi dari tepung singkong yang pembuatannya melalui metode fermentasi.
Berdasarkan penelusurannya, dia mendapati mocaf memiliki karakteristik sama dengan tepung terigu yang umum digunakan masyarakat dan terbuat dari gandum. Riza ingin membantu petani lokal sekaligus menjadikan masyarakat sehat. Harapan itu diperkuat kenyataan bahwa pada akhir tahun 2022, glutten free atau makanan bebas glutten sedang tren di kawasan Eropa.
Dia lalu bergumam, “Masa sih singkong yang di sini dianggap makanan marjinal malah diekspor ke ekspor ke Eropa, kemudian malah gandumnya dikirim ke sini. Yang sehat dikirim ke sana. Itu jadi pekerjaan rumah bersama bagaimana kita bisa berdaulat pangan,”.
Pada akhirnya dia memulai bisnis mocaf sembari melakukan pemberdayaan masyarakat dan mengistilahkannya sebagai bisnis berkeadilan. Dia ingin mewujudkan kedaulatan pangan dan dimulai paling dasar yakni ketika mulut bisa menahan hawa nafsu dengan tidak memasukkan produk-produk impor tetapi konsumsi produk pangan lokal yang ditanam petani.