- Tim tvOne - Santosa Suparman
Liburan ala Seniman Nusantara di Watulumbung Parangtritis Bantul Yogyakarta
Bantul, DIY - Liburan akhir tahun menjadi agenda yang dinantikan oleh masyarakat untuk berwisata. Liburan akhir tahun ini juga dimanfaatkan oleh puluhan seniman dari berbagai daerah untuk bertemu dan menikmati liburan. Namun gaya liburan para seniman sangat berbeda dengan masyarakat.
Puluhan Seniman yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara seperti dari Sulawesi Selatan, Riau, Lampung, Bengkulu, Bali, Aceh, Jakarta, Banyumas, Cilacap, Surabaya, Semarang dan beberapa daerah lainnya berkumpul di Kampung Edukasi Watulumbung yang berada di bukit Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta untuk menikmati liburan . Kemudian, oleh pengelola Kampung Edukasi Watulumbung, Boy Rifai dikemas dengan sebuah acara yang unik bertema Liburan Seniman.
Liburan Seniman di Kampung Edukasi Watulumbung diisi dengan pameran Lukisan dari para seniman seperti DN Koestolo seri lukisan pahlawan, pameran pernik-pernik nusantara, pameran ecoprint dan parade baca puisi sepuluh seniman dari berbagai daerah di nusantara. Mereka membacakan puisi Antologi Plengkung dan pentas seni budaya di alam terbuka di antara sejumlah tari tradisional dari berbagai daerah dan pentas musik hadroh.
Sejumlah seniman dari Yogyakarta juga nampak hadir mnemani seniman dari berbagai daerah menikmati liburan di Kampung Edukasi dan Omah Prau Watulumbung. Di antaranya Merit Hendra, Sitoresmi Prabuningrat, Dewo PLO, Mbah Darmo, Bambang Haryono, Bambang Widiatmoko, Seppa Darsono dan sejumlah seniman lainnya.
Acara diawali dengan sajian tari di jalanan sambil mengarak wayang raksasa Garuda Pancasila yang diiringi musik Hadroh. Kemudian, dilanjutkan dengan parade baca puisi Antologi Plengkung oleh sepuluh seniman dari berbagai daerah. Pembacaan puisi diawali oleh seniman merit Hendra yang kemudian dilanjutkan seniman dari berbagai daerah lain.
Puisi yang paling mendapatkan perhatian puluhan seniman nusantara yang sedang liburan ini, adalah pembacaan puisi Sitoresmi Prabuningrat yang membacakan puisi karya Gusnas yang bercerita tentang Yogyakarta dulu dan kini. Dengan penuh penghayatan Sitorsmi membacakan Puisi tentang Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, alun - alun utara Yogyakarta dan Pagelaran kraton yang kini sudah terkurung dan sepi. Seolah ada sekat antara Keraton Yogyakarta dengan rakyat. Suasasa Yogyakarta dan keraton Yogyakarta tidak seperti dulu.
Liburan ala seniman di Kampung Edukasi dan Omah Prau Watulumbung ini semakin menarik ketika seniman seni rupa melukis sketsa sejumlah seniman dari berbagai daerah sebagai kenang-kenangan. Hanya dalam waktu lima menit sketsa lukisan wajah selesai dibuat dan menjadi souvenir seniman yang sedang liburan.