- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Menikmati Gubug Lereng Merangan, Sisi Indah Desa Wisata Pakis Kendal
Kendal, Jawa Tengah - Desa Pakis berada di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Posisinya di sisi barat lereng Gunung Ungaran, pada ketinggian 800 meter dari permukaan laut. Maka tak heran jika udara di desa sangat sejuk dan segar.
Keindahan alam menjadi daya tarik desa Pakis di Kendal ini, sehingga pemerintah desa setempat bersama pokdarwis mengembangkannya menjadi desa wisata.
"Alhamdulillah kita sudah dapat SK dari Pemerintah Kabupaten Kendal baik desa wisatanya maupun Pokdarwisnya, sehingga kita sekarang lebih semangat lagi bergerak untuk membangun wisata di Pakis," jelas Hendri, ketua Pokdarwis Desa Pakis Limbangan, Kendal.
Ada beberapa spot yang bisa dikunjungi. Antara lain air terjun, perkebunan alpukat, hutan pinus, dan yang paling baru adalah deretan gazebo yang dibangun desa untuk menikmati keindahan sawah yang membentang indah.
Pokdarwis setempat menamai gazebo tengah sawah tersebut dengan Gubug Lereng Merangan. Mereka memanfaatkan sawah bengkok milik desa untuk membuat destinasi wisata tanpa mengurangi manfaat sawah sebagai lahan pertanian.
Lokasi Gubug Lereng Merangan juga sangat mudah dijangkau karena berada persis di tepi jalan yang menghubungkan Kendal dengan kawasan wisata Bandungan di Kabupaten Semarang.
Menurut ketua Pokdarwis Desa Pakis Hendri, destinasi wisata ini termasuk baru karena mulai dibuka pada bulan April 2021. Meski di awal masih terdampak pandemi, sekarang setelah kondisi membaik dan status PPKM Kendal sudah di level 1, pengunjung pun mulai berdatangan.
"Kalau tiap harinya itu sore ya yang pada datang. Yang ramai itu Sabtu-Minggu atau hari libur, dari pagi sampai sore banyak yang berwisata ke sini," jelasnya.
Terdapat 5 gazebo atau gubug besar yang dibangun di tengah sawah. Selain itu ada juga 2 anjungan untuk bersantai. Untuk sampai di gubug dan anjungan, wisatawan akan meniti jembatan bambu panjang yang dibuat berbelok-belok. Dari sini pemandangannya sangat mengesankan.
Wisatawan bisa berswafoto dengan latar belakang sawah dan gubug-gubug bambu. Apalagi jika pas padi menguning dengan bulir-bulirnya yang bernas.
"Kebetulan kami baru saja panen raya, hasil benih padi bantuan Badan Riset dan Inovasi Nasional, namanya Si Denuk, singkatan dari Sistem Desiminasi Nuklir. Hasil panennya bagus," tambah Hendri.
Ia menambahkan, rencananya destinasi wisata ini akan dikembangkan dengan kolam ikan dan sentra kuliner, sehingga wisatawan dapat makan sambil menikmati suasana persawahan. Wisatawan yang datang mengaku mendapatkan suasana wisata yang baru di desa ini.
"Lokasinya enak ya, dekat dengan jalan jadi tak perlu repot, tinggal parkir dan masuk. Terus pemandangannya bagus banget, ada sawah dan di latar belakang itu bukit-bukit lereng Gunung Ungaran. Kebetulan tadi sempat ada kabut juga, pokoknya bagus deh," kata Wida, yang datang bersama teman-temannya dari Salatiga.
Tiket masuk ke area ini, 5 ribu rupiah untuk anak-anak, dan 10 ribu rupiah untuk orang dewasa. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)