- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Melihat Goa Jepang di Tengah Kebun Teh Gunung Ungaran
Kendal, Jawa Tengah - Semasa berkuasa di Indonesia, Jepang punya banyak tempat persembunyian berupa lubang-lubang goa buatan. Dan itu tersebar di berbagai tempat. Salah satunya Goa Jepang.
Di Kendal Jawa Tengah, Goa Jepang ditemukan di tengah perkebunan teh Medini, Kecamatan Limbangan. Kini, goa tersebut menjadi daya tarik wisatawan yang menjelajahi kebun teh sambil touring menaiki sepeda motor.
Goa Jepang Medini juga sangat familiar bagi pendaki gunung. Karena lokasinya sangat dekat dengan kampung Promasan yang sering dipakai para pendaki untuk transit sebelum summit attack ke puncak Gunung Ungaran.
Rute ke Goa Jepang bisa melewati Kendal, Semarang, maupun Ungaran. Nanti, semua jalur akan bertemu di Terminal Cangkiran Mijen, perbatasan antara Kota Semarang dengan Boja, Kendal.
Dari titik terminal ini, perjalanan mengarah ke kawasan wisata Nglimut Gonoharjo, Limbangan Kendal. Setelah sampai di bumi perkemahan Gonoharjo, ada jalan beton menanjak ke kanan menuju perkebunan teh Medini.
Nah, dari kebun teh tersebut, medan berganti menjadi jalan berbatu, menyusuri perkebunan teh sejauh lima kilometer hingga sampai di kampung Promasan. Parkir di sini, lalu jalan kaki menuju Goa Jepang.
Ada baiknya kalau ke Goa Jepang diantar warga setempat, supaya mendapat informasi lengkap tentang Goa Jepang.
Menurut Pak Min, warga Promasan yang sering mendampingi pengunjung, di dalam goa itu terdapat banyak kamar-kamar.
"Kata orang tua kita dulu, goa ini menjadi tempat tentara Jepang sembunyi sambil mengatur strategi. Kamar-kamarnya dipakai juga untuk menyimpan logistik dan keperluan lainnya," jelasnya.
Goa Jepang ini berukuran 2x3 meter. Dindingnya berupa tanah berbatu, dan ada bekas gerusan alat untuk menggali. Bentuknya semacam terowongan yang berbelok-belok yang pada ujungnya berupa lubang untuk keluar di bagian atas bukit.
"Kata orang tua saya lagi, tentara Jepang membangun goa ini dengan memanfaatkan tenaga orang pribumi, namanya romusha," ungkapnya.
Suasana di dalam sangat gelap dan pengap. Maka, harus bawa senter atau lampu led agar bisa melihat suasana di dalam goa.
Ada dua puluh lebih lubang kamar di dalamnya. Masing-masing berukuran 5x5 meter. Sebagian berupa lubang kamuflase. Sepertinya itu jalan yang berbelok, tapi ternyata buntu.
Jika ditotal, panjang terowongan yang berbelak-belok ini sekitar seratus meter. Dari pintu goa wisatawan bisa melihat kebun teh di bawahnya. Juga, kampung Promasan yang tampak kecil di tengah hamparan kebun teh yang luas.
Sebelum melanjutkan perjalanan, akan lebih afdol, transit sebentar di kampung Promasan sambil menyeruput teh hangat. (Teguh Joko Sutrisno/dan)