Sayur lodeh lompong disajikan dalam kendil tanah liat..
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Sayur Lodeh Lompong, Kuliner Ndeso yang Membuat Lidah Bergoyang

Minggu, 23 Januari 2022 - 18:20 WIB

Kendal, Jawa Tengah - Daun talas atau disebut daun lompong di wilayah Jawa Tengah seringkali dibuang begitu saja setelah umbinya dipanen. Namun ternyata, banyak masyarakat desa yang mengolah daun lompong menjadi sayur lodeh. Rasanya demikian lezat, terlebih dengan kuah gurih yang membuat lidah bergoyang.

Sayur lodeh lompong, salah satunya dapat dinikmati di Kendal, Jawa Tengah. Tepatnya adalah di objek wisata kuliner Kampung Jawa Sekatul, Kecamatan Limbangan, sekitar setengah jam perjalanan dari Kendal maupun Semarang. Di sini, semua hidangan dimasak  di dapur khas ndeso dengan bahan bakar kayu yang membuat aroma makanannya berbeda.

Lompong yang dipakai adalah yang berwarna hijau. Diambil bagian daun dan batangnya lalu dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, rempah-rempah, cabai, garam, gula aren, serta santan.

Karena banyak yang bilang daun lompong ini bisa bikin gatal, maka ada tips khusus untuk memasak sayur lompong, yaitu, mendidihkan air terlebih dahulu hingga panas betul, sebelum kemudian memasukkan lompong ke dalamnya.

"Itu cara tradisional mbah-mbah dulu kalau masak lompong harus begitu supaya nggak gatal. Ya kita sih ikuti saja dan memang nggak gatal, malah enak," ujar Sulimi, juru masak di dapur Kampung Jawa Sekatul.

Semua bumbu digerus, ditumis, dan diberi air hingga mendidih. Batang dan daun lompong lalu dimasukkan selama lima belas menit. Baru kemudian ditambahi santan. Tunggu sesaat, maka sayur lodeh lompongnya sudah siap dinikmati.

Zein, pengunjung asal Semarang mengaku penasaran untuk mencicipi sayur tersebut.

"Belum pernah coba dan penasaran juga. Biasanya kan lodeh pakainya jipang atau terong, ini pakai lompong. Tekstur sih mirip terong lembek-lembek gitu, tapi ini lebih lumer dan bumbunya meresap. Mantap (rasanya), bikin nambah nasi," ungkapnya puas.

Sayur ini dihidangkan dalam kendil tanah liat dan paling cocok disantap dengan nasi hangat. Sebagai pelengkap hidangan, ada ikan goreng atau panggang. (Teguh Joko Sutrisno/Ard)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:41
03:04
02:15
03:41
21:38
05:31
Viral