Gedung Marba Kota Lama Semarang..
Sumber :
  • tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Gedung Marba, Ikon Kota Lama Semarang Peninggalan 'Crazy Rich' Marta Badjunet

Rabu, 2 Februari 2022 - 11:35 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Gedung Marba merupakan salah satu titik sentra yang menarik perhatian wisatawan saat berada di kawasan Heritage Kota Lama Semarang. Bagaimana tidak, warnanya paling kontras dibandingkan bangunan tua lainnya yang dominan putih. Ibarat secangkir susu, Gedung Marba adalah taburan coklat di permukaannya.

Gedung berlantai dua ini dibangun dengan tatanan batu bata tanpa plester yang dicat merah. Setiap tulang bangunannnya dicat putih sehingga ada nuansa art deco juga kalau orang jaman sekarang bilang.

Posisi Gedung Marba juga sangat strategis karena berada di "sampul depan" Kota Lama, bersama gedung-gedung populer lainnya termasuk Gereja Blenduk yang legendaris itu.

Tak heran jika gedung ini menjadi salah satu incaran wisatawan untuk dijadikan latar belakang saat berfoto. 

Sayangnya, tak sembarang orang bisa masuk ke gedung ini. Karena meski tua, Gedung Marba masih dipakai untuk kantor sebuah perusahaan. Sehingga hanya bagian depan saja yang bisa diexplore oleh wisatawan.

Dari literatur yang ada, Gedung Marba pada masa lebih dari se-abad lalu, dibangun dan dipakai oleh saudagar asal Arab, tepatnya Yaman, untuk pusat bisnis perdagangannya. Marta Badjunet, nama saudagar kaya raya tersebut. Gedung Marba diambil dari singkatan namanya. Marta Badjunet jadi Marba, begitulah.

Pengamat sejarah Semarang, Yongki Tio (80), menjelaskan, dulu kota lama itu menjadi pusat kota dan pusat bisnis. Mulanya banyak bangunan yang dibuat kantor di sana. Sedangkan para saudagar itu memilih tinggal dengan membuat rumah di daerah Semarang atas di selatan, yang sekarang disebut kawasan candi baru.

"Termasuk Gedung Marba itu, dipakai oleh saudagar kaya untuk usaha. Arsitekturnya sejaman lah dengan bangunan lain masa itu yang bergaya Eropa. Tapi yang Marba ini desain mukanya beda karena menonjolkan batu bata dengan warna merah yang kontras," kata Yongki Tio.

Pada awalnya, Gedung Marba dipakai untuk kantor perusahaan ekspedisi. Lalu berkembang menjadi toko modern yang menjadi favorit kaum borjuis di masanya.  

Selepas kemerdekaan dan Indonesia punya pemerintahan, gedung ini berganti-ganti pengelolaan dan fungsinya. Menurut situs cagar budaya Kemendikbud, saat ini  Gedung Marba dikelola perusahaan Pan Indonesia. Papan nama perusahaan melekat di dekat pintu masuk yang menunjukkan kalau bangunan tua ini masih digunakan.

"Posisinya kan pas ya, di pertigaan antara sentra parkir dengan jalan utama Kota Lama. Wisatawan biasanya berfoto pas di ujung barat sehingga latar belakang  Gedung Marba terlihat jelas dengan tulisannya," kata Patria, pemandu wisata sembari menata vespa miliknya yang dijadikan properti foto berbayar sukarela. (Teguh Joko Sutrisno/ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:07
09:05
03:23
09:31
01:13
01:41
Viral