- Teguh Joko Sutrisno
Indahnya Geotourism di Kedungboto Kendal, Ada Batuan Kubus yang Eksotis
Kendal, Jawa Tengah - Pegunungan di Kendal Jawa Tengah menyimpan pesona alam yang menakjubkan. Beberapa di antaranya bahkan masih tersembunyi atau belum dieksplorasi maksimal. Padahal potensinya sangatlah bagus untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan.
Satu di antaranya adalah Kedungboto. Lokasinya ada di Desa Getas, Kecamatan Singorojo. Sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Kendal maupun Kota Semarang.
Disebut Kedungboto, karena di tempat tersebut terdapat bentukan alam di sungai berupa batu-batu besar yang betumpuk-tumpuk. Uniknya batuan tersebut berbentuk kotak-kotak atau kubus. Seolah dipahat padahal asli bentukan alam selama beribu-ribu tahun.
Tumpukan batu tersebut berada tepi aliran Sungai Kedung Wali. Airnya mengalir jernih dengan arus yang deras. Kontras dengan batu-batu kubus yang berwarna hitam dan sedikit mengilap. Permukaannya halus dan sangat keras.
Ada beberapa bagian yang berderet memanjang dan membentuk tebing. Sangat fotografis. Maka tak heran jika anak-anak muda dari Kendal dan Semarang banyak yang datang ke sini untuk berwisata sekaligus berburu foto.
"Gimana ya membayangkannya, kok bisa berbentuk kotak-kotak begitu. Mungkin letusan gunung jaman dulu banget. Atau karena gerusan air. Yang jelas kayak dipahat tapi alami," kata Lila, wisatawan asal Semarang.
Menurut warga setempat, sungai dengan bebatuan seperti ini ada beberapa tempat. Tapi yang paling banyak dan gampang dijangkau ya ada di Kedungboto.
"Dari desa memang harus jalan kaki tapi nggak jauh. Paling sepuluh menit melewati jalan setapak menuruni kebun hingga sampai di lokasi," jelas Agis, warga Desa Getas.
Di dekat deretan tebing terdapat kedung atau semacam cerukan yang membentuk kolam. Di atasnya ada batang pohon besar yang akarnya menjuntai hingga nyaris menyentuh permukaan air. Anak-anak desa setempat memanfaatkannya untuk atraksi tarzan, lalu melompat ke sungai. Para wisatawan pun bisa juga mencobanya. Tapi kalau lagi hujan dianjurkan tidak melakukannya karena kadang air sungai naik.
Agar lebih aman, pokdarwis desa setempat menyediakan persewaan jaket pelampung. (Teguh Joko Sutrisno/act)