Kabah, Mekkah.
Sumber :
  • Ammar Ramzi

Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Sabtu, 30 November 2024 - 00:12 WIB

tvOnenews.com - Selasa (5/11/2024) tak terasa sudah empat hari jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Madinah. Masih betah rasanya berlama-lama tinggal di kotanya Nabi Muhammad ini.

Salat Duhur menjadi salat terakhir kami di Madinah dalam perjalanan kali ini. Di sujud terakhir tak terasa menetes air mata ini, rasa syukur dan sedih bercampur aduk.

Bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk mengunjungi kota yang dicintai Nabi Muhammad ini dan sedih karena harus meninggalkannya dalam waktu singkat.

“Ya Allah, izinkan kami bisa kembali lagi ke kota Nabi-Mu tercinta ini.”

Masjid Nabawi
Sumber :
  • Ammar Ramzi

 

Perjalanan kami berlanjut menuju rangkaian ibadah utama, umroh.  Kami terlebih dahulu mengambil miqat di Bir Ali yang terletak 5,8 KM dari Kota Madinah.

Kami sudah bersiap mengenakan ihram sejak di hotel. Sesampainya di Bir Ali kami mengambil salat sunnah Ihram sekaligus berniat melaksanakan ibadah umroh.

Kalimat talbiyah pun mulai kami lantunkan bersama. LabbaikAllhumma Labbaik, Labbaikala Syarika Labaik, Innal Hamda wa nikmata laka wal mulk, la syarika lak.

Bus melaju menuju stasiun kereta api cepat Haramain. Perjalanan dari Makkah menuju Madinah menggunakan kereta cepat memakan waktu 2 jam 30 menit.

Dengan jarak tempuh 450 kilometer, kereta Harmain mampu menembus kecepatan maksimal 300 kilometer per jam.

Kereta cepat Al-Haramain
Sumber :
  • Ammar Ramzi

 

Selama perjalanan kami merenung, perjalanan menggunakan kereta cepat saja Madinah-Makkah masih memakan waktu hampir tiga jam atau seperti dua kali bolak-balik Jakarta-Bandung.

Bagaimana dengan berjalan kaki seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dan para sahabatnya saat berhijrah.

Rangkaian ibadah umroh menanti di depan mata. Tak sabar rasanya merasakan sensasi salat langsung di depan baitullah ka’bah, mengadu kepada Allah sepuas-puasnya.

Jemaah Elharamain Wisata tiba di pelataran Masjid Al-Haram pada waktu salat Isya. Kami pun melaksanakan salat secara berjemaah untuk kemudian masuk ke area ka’bah.

Kami masuk melalui pintu 79 yang lurus dengan Tower Zam-Zam. Sesaat kemudian, pemandangan ka’bah terpampang jelas di hadapan kami.

Air mata tak terbendung lagi, tumpah. Merasa sangat kecil seperti debu kami di depan rumahMu ini Ya Allah, di antara jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia yang kompak melakukan tawaf.

Kabah
Sumber :
  • Ammar Ramzi

 

Perlahan tapi pasti kami mulai menyesuaikan ritme tawaf, putaran pertama hingga tujuh berlangsung khusyuk.

Kami kemudian melaksanakan salat sunnah tawaf di belakang maqam Ibrahim, lalu minum air zam-zam. Masing-masing melantunkan doa sesuai hajatnya kala meminum air “perjuangan Hajar dan bayinya Ismail” itu.

Rangkaian selanjutnya adalah Sai, berjalan diiringi lari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali.

Jarak dari Safa ke Marwah adalah 405 meter, apabila dikali 7 maka akan terakumulasi jarak 2,8 KM. Bukan jarak yang dekat untuk kaki yang sudah melakukan perjalanan panjang dan tawaf 3,5 KM.

Sai dimulai dari bukit Safa
Sumber :
  • Ammar Ramzi

 

Namun rasa lelah dan pegal yang kami rasakan tentu tidak sebanding dengan perjuangan Sayyidah Hajar yang mencari mata air untuk anaknya yang kehausan.

Hari ini jemaah umroh dan haji bisa melakukan sai di bawah naungan bangunan mewah nan dingin Masjid Al-Haram. Dahulu ibunda Hajar melakukannya di bawah terik matahari di tengah-tengah gurun pasir. 

Tuntas melaksanakan sai, kami mencari tempat yang leluasa untuk melakukan tahalul -saling mencukur rambut satu sama lain, sebagai tanda sudah selesai rangkaian ibadah umroh dan kembali halal dari larangan ihram.

Tahalul
Sumber :
  • Ammar Ramzi

 

“Orang yang mengerjakan haji dan umroh merupakan tamu Allah. Maka jika mereka bermohon kepada-Nya, pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya,” (HR. Ibnu Majah)

“Iringilah haji dengan umroh karena keduanya menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga,” (HR. An-Nasa’i)

“Antara satu umroh dengan umroh berikutnya terdapat penghapusan dosa-dosa di antara keduanya. Haji yang mabrur, tidak ada pahala bagi pelakunya, melainkan surga,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selama berada di Makkah, jemaah Elharmain Wisata mendapat fasilitas 3 kali umroh. Ketiganya dibimbing langsung oleh ustaz-ustaz berpengalaman.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral