- tim tvOne - Sonik Jatmiko
Sate Bebek Tambak, Cita Rasa Legenda Pantas Dicoba di Jalur Jateng Selatan
Banyumas, Jawa Tengah - Anda penyuka daging bebek atau menu sate? Ada baiknya anda menjajal sate bebek di Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Tepat di jalur selatan Jawa Tengah, penghubung Yogyakarta - Purwokerto, ada kampung yang berderet menjajakan sate bebek.
Tidak hanya warung dan resto, bahkan tenda di pinggir jalan pun menu utamanya sate bebek.
Kecamatan Tambak, berjarak sekitar 30 kilometer dari Purwokerto arah kebumen dan Jogja, atau sekitar 40 kilometer dari arah Kebumen menuju Purwokerto. Anda akan disambut oleh aneka reklame sate bebek di kanan dan kiri jalan.
Setelah memasuki ibukota Kecamatan Tambak, akan dijumpai berderet warung sate bebek. Meski tidak melulu yang disediakan sate, ada juga bebek goreng, bakar, tongseng, rica, hingga gulai bebek.
Kalau Anda membuka kaca jendela kendaraan, akan tercium aroma khas sate. Pasalnya pedagang memasak sate tepat berada di tepi jalan. Tentu saja akan menggugah selera. Apalagi jika anda melintas di jalan itu tepat pada saat jam makan, pasti rasa lapar akan menyergap anda dan ingin segera mencicip sate dengan daging bebek yang bercita rasa khas.
Di sepanjang jalan raya Tambak, selama 24 jam selalu tersedia sate bebek. Pilihannya banyak, ada yang bergaya warung, restoran atau tenda pnggir jalan, tergantung selera Anda. Harganya relatif sama sekitar 20 hingga 25 ribu rupiah per porsi, lengkap dengan nasi dan minumannya.
"Sate bebek di sini beda, karena tidak ada aroma amis. Disajikan dalam dua sambal bumbu, sambal kacang dan sambal kecap. Tua muda, anak-anak dan remaja pasti suka. Daging bebeknya empuk, tidak alot seperti umumnya," ujar Amel, salah seorang pembeli.
Pengunjung biasanya datang berombongan. Seperti di Warung Sate Bebek Pak Encus, disediakan tempat duduk yang lapang. Fasilitas mulai dari toilet dan mushola juga lengkap ada. Selain mencicip sate, pelintas antar kota biasanya juga beristirahat panjang untuk memulihkan badan. Jadi, selain mengisi perut, juga rileks setelah memacu kendaraan.
"Kami juga menyediakan aneka minuman segar di sini. Dijamin bisa mengembalikan stamina untuk melanjutkan perjalanan. Sebagian besar pengunjung memesan minuman dengan bahan dasar buah, seperti jeruk, aneka juice sampai sup buah," ujar Panji Susilo alias Encus, pemilik warung.
Menikmati sate dan mengakhiri dengan minuman segar buah memang pas. Bisa menawarkan aroma daging yang ada di mulut.
Sentra sate bebek ini sudah ada sejak tahun 90-an, awalnya adalah pedagang keliling menggunakan gerobak dan mangkal di depan Pasar Tambak. Lama kelamaan penjualnya bertambah seiring bertambahnya jumlah konsumen.
Apalagi, Tambak merupakan sentra ternak bebek, hamparan sawah yang luas menjadi tempat yang pas untuk peternak bebek dan jaminan pakan dari sisa padi yang dipanen.
Pemerintah berencana mengembangkan sentra sate bebek ini sebagai produk unggulan. Selain maskot, nantinya akan dibuat program yang bisa memfasilitasi peternak bebek dan pedagang sate untuk terus berkembang dan memiliki daya saing.
Pasalnya, ini merupakan aset asli yang tumbuh dari masyarakat sendiri dan bisa menghidupi warga. Tentu saja, sentra sate ini menjadi tempat bergantung ribuan kepala keluarga, mulai dari industri pakan, peternak, pekerja, pembuat tusuk, hingga para karyawan warung sate yang jumlahnya mencapai puluhan orang tiap warung.
Hasil pendataan Pemerintah Kecamatan Tambak, sudah ada 120 pedagang sate bebek di sepanjang jalan raya Tambak ini. Semua pedagang sudah didaftar dan memiliki sertifikat ijin dari dinas kesehatan untuk mutu higinis dan jaminan sate yang dijual. Bentuk pendampingan berupa pelatihan kebersihan pangan juga terus dilaukan oleh Pemkab Banyumas.(Sonik Jatmiko/ito)