- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Wisata ke Goa Kreo Semarang, Melihat Petilasan Sunan Kalijaga
Semarang, Jawa Tengah - Goa Kreo berada di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dari pusat kota bisa ditempuh selama setengah jam perjalanan berkendara ke arah selatan. Rutenya melewati Klenteng Sampookong, kemudian ke selatan menuju arah Gunungpati. Nanti ada penunjuk arah menuju Goa Kreo.
Goa Kreo dipercaya sebagai tempat bertapa salah satu anggota Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga. Menurut cerita warga desa setempat, saat Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk membangun Masjid Demak, beliau dibantu oleh kawanan kera.
Hingga kini, kera-kera yang sekarang berada di kawasan hutan Goa Kreo ini adalah keturunan-keturunan kera yang dulu membantu Sunan Kalijaga.
"Jadi ceritanya kan dulu Kanjeng Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk bahan membuat Masjid Demak. Nah di sini menurut cerita tersebut, Sunan Kalijaga istirahat dan tafakur di lubang goa yang sekarang disebut Goa Kreo," jelas Kasno, petugas wisata Goa Kreo
" Ada cerita lainnya, ada kawanan kera yang membantu membawa kayu jati. Sunan Kalijaga dengan daya linuwihnya kemudian meminta kera untuk tinggal di hutan ini," lanjut Kasno.
Kawanan kera ini sudah sangat terbiasa dengan kehadiran wisatawan. Namun, ada baiknya pengunjung yang datang tidak mengenakan aksesoris yang bisa menarik perhatian kera, seperti kaca mata, topi, dan yang lainnya. Diharap juga wisatawan yang datang tidak membawa makanan berlebih atau minuman yang bisa direbut para penunggu gua ini.
Tiket masuk ke kawasan Goa Kreo cukup murah, yaitu sepuluh ribu rupiah saat hari Sabtu-Minggu dan hari libur. Lokasi parkir ada di bagian atas. Sedangkan Goa Kreo berada di bawah sehingga wisata mesti jalan kaki melewati jalur trap dan jembatan.
Dulu sebelum dibangun Bendungan Jatibarang, area goa masih menyatu dengan area kebun dan pemukiman. Kemudian setelah bendungan jadi, bukit dimana goa berada sebagian tergenang air bendungan. Sehingga harus dibuat jembatan besar untuk wisatawan yang akan menyeberang ke goa tersebut.
Jembatan ini selain bentuk dan warnanya menarik, juga menjadi tempat "nongkrong" kera-kera penghuni hutan Goa Kreo. Mereka menunggu di ujung jembatan yang mana wisatawan sering berbagi makanan untuk mereka. Jumlahnya mencapai ratusan ekor jika dihitung dengan kera yang masih sembunyi di hutan.
Goa Kreo berada di sebuah perengan tebing batu. Ada jalan selebar empat meteran yang dibatasi pagar besi agar wisatawan aman karena berbatasan dengan bendungan.
Lubang goa berada di sebelah kiri dan agak ke atas. Lebarnya sekitar dua meteran. Wisatawan yang masuk harus sedikit merunduk karena lebar mulut goa lebih kecil dibanding lebar bagian dalam.
Sudah jarang kera yang masuk sampai ke dalam goa. Paling-paling sebagian kera hilir mudik di jalan sekitar goa atau berlompatan di pohon. Sesekali mereka mendekat jika ada wisatawan lewat dan bawa makanan.
Suasana di Goa Kreo termasuk sejuk karena banyak pohon yang menaunginya. Apalagi saat sore wisatawan banyak yang memanfaatkan jembatan untuk nongkrong sambil menikmati pemandangan perairan Waduk Jatibarang. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)