- tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Mantapnya Sate Sapi Khas Boja
Semarang, Jawa Tengah - Jika kita melakukan perjalanan wisata dari Kota Semarang ke Bandungan melakui lereng barat Gunung Ungaran, kita akan menemukan banyak sekali ragam kuliner, khususnya di jalur antara Boja Kendal sampai Bandungan.
Ragam kuliner yang dapat kita temuo di antaranya adalah lodeh lompong, mangut belut, pentol, dan yang cukup populer serta membuat lidah bergoyang adalah sate sapi khas Boja. Yang membuat sate sapi khas Boja istimewa adalah potongan dagingnya yang "lemu-lemu" alias gemuk dan besar. Harganya pun tergolong murah. Satu porsinya terdiri dari 10 tusuk dan dibandrol harga 42 ribu Rupiah. Setidaknya ada 5 warung sate di sepanjang jalur ini.
Menurut Sri, anak pemilik salah satu warung sate, biasanya ketika hari libur, warung satenya ramai diserbu pembeli. "Dari bawah (Kendal dan Semarang) kalau pas libur itu pada naik ke sini. Sambil berwisata ke daerah sini dan Bandungan, pas lewat terus makannya sate sapi. Kalau libur itu, sehari, kita bisa habis 50 kilo daging," ungkapnya.
Rasa sate khas Boja ini gurih dan manis mirip dendeng. Bumbu untuk merendam daging berupa racikan rempah lengkuas, gula aren dan bumbu lain. Ada 2 pilihan menu sate, yaitu sate daging murni dan sate lemak sandung lamur yang disebut kronyosan.
"Saya sukanya dicampur ya. Misal 5 sate daging dan 5 sate kronyosan. Daging sapinya empuk dan sate kronyosannya ini gurih pol," kata Ida, pengunjung dari Semarang. (Tjs/Ard)