- (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Tempat Eksotik Tersembunyi di Banyuwangi
Banyuwangi, Jawa Timur - Banyuwangi rupanya tak kalah eksotik untuk melakukan "healing" guna melepas penat dari hiruk-pikuk pekerjaan dan kota metropolis.
Keindahan Banyuwangi pun tak kalah menarik dengan pulau dewata Bali. Tak mengherankan jika Banyuwangi kaya dengan berbagai tempat menarik nan eksotis untuk dijelajahi.
Berikut beberapa rekomendasi tujuan wisata di Banyuwangi yang cocok untuk ditelusuri dan menjadi tempat merefleksi diri.
Setelah menikmati keindahan Kawah Ijen, mari kembali turun ke bawah dan menyejukkan diri dengan rimbunnya pepohonan trembesi raksasa di Hutan De Djawatan Benculuk.
Masuk ke dalam kawasan ini segera mengingatkan wisatawan akan Hutan Fangorn pada film "The Lord of the Ring" yang memiliki kesan magis dan nostalgia.
Djawatan merupakan hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Sementara, Benculuk adalah nama desa di Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
Lokasi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dipergunakan sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dari hasil pengelolaan hutan milik Perhutani di Banyuwangi bagian selatan.
Objek wisata ini agaknya pas untuk dinikmati bersama keluarga dan orang-orang terdekat untuk menjadi tempat melepas penat, berbincang, dan berfoto estetik di antara 800 lebih pohon trembesi berukuran sangat besar yang tumbuh dan masih hidup subur sejak zaman Belanda tersebut.
Kawah Ijen
Kawah Ijen merupakan salah satu danau air asam terbesar di dunia. Gunung ini terletak di antara dua kabupaten, yaitu Banyuwangi dan Bondowoso. Untuk menikmati keindahan Kawah Ijen, pengunjung harus mau berpeluh dahulu dengan menanjak.
Waktu terbaik untuk naik ke atas adalah sekitar pukul 3 dini hari, demi mendapatkan pemandangan matahari terbit. Mendaki gunung dengan kontur jalan yang tak mulus tentu menjadi petualangan yang menantang, terlebih, di kawasan ini, pelancong harus mendaki dengan sudut kemiringan mencapai 45 derajat. Meski sulit, pastinya ini dapat menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan.
Namun, jangan khawatir jika pengunjung merasa tidak mampu untuk naik ke atas gunung. Ada "ojek gerobak" yang siap untuk membantu pengunjung yang kesulitan. Pengunjung cukup duduk manis di atas gerobak yang dioperasikan oleh tiga hingga empat orang tersebut. Pelancong bisa menggunakan jasa ini, baik untuk naik maupun turun kawasan Kawah Ijen. Tarifnya pun beragam, biasanya berada di kisaran Rp500 hingga 800 ribu.
Selain pemandangan danau berwarna tosca yang memukau, wisatawan juga bisa melihat "blue fire" di Kawah Ijen. Namun, pelancong harus berangkat jauh lebih pagi lagi, karena kobaran api biru tersebut bisa dilihat di sekitar jam 2 dini hari.
Taman Nasional Baluran
Gunung sudah didaki. Hutan? Sudah dijelajahi. Rasanya tanggung jika tidak mampir ke Kabupaten Situbondo yang berbatasan dengan Banyuwangi untuk berpetualang di tengah sabana nan luas dan kaya akan satwa yang dilindungi di Taman Nasional Baluran.
Tempat yang juga dikenal sebagai "Africa van Java" tersebut memiliki sejumlah titik daya tarik, seperti padang Savana Bekol, hutan hijau Evergreen Forest yang lebat, hingga keindahan bawah laut di Pantai Bama.