- (Pixabay)/Elina Fairytale
Pola Asuh yang Tepat Kunci Pembentukan Karakter Anak, Apa Saja Polanya?
Jakarta, tvOnenews.com - Pola asuh yang tepat dapat menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter positif pada diri anak. Mengingat, pola asuh yang tepat tumbuh dan berkembang anak akan mengoptimalkan.
"Orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat, yakni pola asuh yang sesuai dengan kepribadian anak," kata Psikolog keluarga Ketti Murtini ketika dihubungi dari Jakarta, Senin.
Dalam ilmu psikologi, Ketti Murtini, Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jawa Tengah Cabang Barlingmascakeb menambahkan, bahwa dalam perspektif psikologi dikenal tiga konsep utama pola asuh.
"Tiga konsep tersebut antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokrasi dan pola asuh permisif," katanya.
Ketti menambahkan, pola asuh demokrasi merupakan konsep yang paling ideal karena seimbang antara permintaan dan respons orang tua terhadap anak.
"Namun demikian, meskipun pola asuh demokrasi adalah konsep yang paling ideal namun sebenarnya kunci utama dalam pola asuh adalah yang sesuai dengan kepribadian anak," katanya.
Selain itu, rasa nyaman dan aman juga penting dihadirkan dalam pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Jika hal tersebut terpenuhi akan berdanpak pada kematangan seorang anak.
"Rasa nyaman dan aman ini sangat dibutuhkan karena akan membuat kepribadian anak bisa menjadi matang sesuai usianya, karena itu orang tua perlu menerapkan pola asuh sesuai dengan kepribadian anak," katanya.
Misalkan, kata dia, untuk anak yang mandiri dan punya konsep diri yang baik maka pola asuh demokrasi bisa menjadi relevan karena anak akan mudah diajak untuk diskusi dan tukar pikiran sehingga diperoleh bimbingan dan pendampingan yang tepat.
"Untuk anak yang masih sangat lengket dan sangat bergantung pada orang tua, maka pola asuh otoriter bisa jadi relevan karena anak tinggal mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh orang tua," katanya.
Sementara itu, dia menambahkan bahwa meskipun kunci utama dalam pola asuh adalah yang sesuai dengan kepribadian anak, namun menurutnya, konsep pola asuh permisif menjadi pola yang paling tidak disarankan.
"Konsep pola asuh permisif atau pembiaran tidak disarankan karena anak tidak bisa dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa bimbingan dan pendampingan orang tua," katanya. (ant/mii)