- istockphoto.com
Tips Bercinta di Dalam Air, Jacuzzi Jadi Tempat Favorit, Kapan Lagi Paksu dan Bunda Rileks Saat Berhubungan Intim
Jenis air yang berbeda tentu memiliki kandungan yang berbeda pula. Meski air keran biasa digunakan untuk mandi, namun air keran juga berpotensi membawa kuman dari pipa-pipa saluran bawah tanah yang berkarat.
Sama halnya dengan dengan air kolam renang yang mengandung kaporit atau air laut yang mengandung garam tinggi serta beberapa biota laut kecil tak kasat mata.
Sebuah laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2016 tidak merekomendasikan Anda untuk bercinta di dalam air karena memiliki resiko yang cukup tinggi.
Zat seperti klorin pada air kolam renang atau kandungan garam air laut bisa menempel di dinding vagina dan penis saat paksu dan bunda berinta di dalam air.
Tingkat keasaman (pH) organ kelamin yang menjadi kacau akibatnya bisa meningkatkan risiko paksu dan bunda terkena infeksi bakteri atau jamur pada vagina atau penis setelah berhubungan seks dalam air.
2. Air dapat menghilangkan pelumas alami
Beberapa orang yang pernah melakukan seks di dalam air percaya bahwa air dapat menggantikan fungsi pelumas vagina secara alami.
Pada awalnya, mereka berpikir tak akan ada masalah untuk langsung bercinta tanpa foreplay (pemanasan sebelum bercinta) atau menggunakan pelumas saat berhubungan intim dalam air.
Namun faktanya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Tingkat keasaman atau pH air yang lebih tinggi atau rendah daripada pH vagina itu sendiri ternyata bisa membuat pelumas vagina alami menjadi kering.
Kurangnya pelumas alami pada bagian dalam vagina justru akan membuat penetrasi penis jadi terasa sakit.