- Kolase tvonenews.com
Perlawanan yang Berakhir Tragis, dr. Mun'im Idries Sebut Hal ini yang Jadi Penyebab Kematian Marsinah Sang Aktivis Buruh
Jakarta, tvOnenews.com – Ketika membicarakan mengenai Marsinah, nama dr. Mun’im Idries tidak lepas dari bahan pembicaraan.
Hal ini karena dr. Abdul Mun’im Idries menjadi ahli forensik yang kala itu diminta untuk menjadi saksi ahli dari terdakwa pembunuh Marsinah. Marsinah diketahui merupakan buruh di PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah pabrik pembuat jam yang berada di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Marsinah menjadi salah satu simbol perjuangan dan perlawanan lantaran dikenal sering menyuarakan hak-hak kaum buruh. Sayangnya, perjuangan Marsinah harus terhenti karena dirinya sempat diculik dan kemudian ditemukan tewas pada 9 Mei 1993.
Sebelum ditemukan meninggal Marsinah diketahui hilang selama 3 hari. Dirinya sebelum itu sempat mengikuti unjuk rasa bersama teman-temannya dan melakukan pemogokan massal pada tanggal 3-4 Mei 1993 di pabriknya.
Kala itu Marsinah menuntut kenaikan upah 20 persen dari gaji. Ia masih terlihat mengikuti unjuk rasa pada tangal 5 Mei 1993. Bahkan Marsinah menjadi salah satu dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
Namun pada siang hari tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
Dilansir dari Suara.com, ketika dibawa ke Kodim para peserta unjuk rasa ini dipaksa untuk mengundurkan diri dari CPS dengan tuduhan menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja.