Wasiat mendiang juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan..
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Menguak Wasiat Mbah Maridjan Sebelum Erupsi Gunung Merapi, Menolak Diungsikan hingga Terbukti Ucapan Ini..

Kamis, 13 April 2023 - 21:27 WIB

tvOnenews.com - Gunung Merapi kembali meluncurkan guguran lava, gunung berapi teraktif Indonesia ini belakangan kembali menunjukkan aktivitasnya. Di mana tepat 12 tahun yang lalu peristiwa erupsi Gunung Merapi yang turut menewaskan sang juru kunci, Mbah Maridjan.

Aktivitas gunung merapi di Perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta baru-baru ini kembali meluncurkan guguran lava pijar maupun kegempaan yang cukup tinggi.

"Dari periode pengamatan sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, pada Rabu (12/4) teramati sebanyak 13 kali Guguran Lava Pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 kilometer ke arah Kali Bebeng atau barat daya." tulis Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/4/2023).

Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level II atau Siaga. BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya, karena saat ini terpantau guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Ketika membicarakan gunung merapi, tentu sangat berkaitan dengan seseorang yang bernama Mbah Maridjan, ia merupakan abdi dalem Kraton Yogyakarta yang diberitakan tugas menjadi juru kunci Gunung Merapi.

Kilas balik, erupsi gunung merapi yang terjadi pada 26 Oktober 2010 silam. Yang memakan korban lebih dari 333 jiwa, termasuk sang juru kunci Mbah Maridjan.

Wasiat Mbah Maridjan soal Gunung Merapi 


Almarhum Mbah Maridjan, sosok Juru Kunci Gunung Merapi.

Jauh sebelum terjadinya erupsi gunung merapi, di mana Mbah Maridjan turut menjadi korban dari bencana alam tersebut. 

Pada tahun 2006 silam, Mbah Maridjan pernah mengungkapkan wasiat terkait erupsi gunung merapi. 

Sang juru kunci itu pun mengaku tak bisa meninggalkan tempat tinggalnya saat erupsi Merapi.

Dirinya sempat menuturkan bahwa keputusannya untuk menolak mengungsi itu tak membuat pemerintah menjadi salah paham.

“(Saya) menyampaikan ke pemerintah semoga pemerintah tidak salah faham. Kalau pemerintah salah faham. Saya dikira menghindari bapak Presiden,” ungkap Mbah Maridjan melalui sebuah video yang diunggah pada kanal YouTube Jogja Archive. 

Lebih lanjut, Mbah Maridjan mengatakan bahwa dirinya memiliki amanah sebuah tugas oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk merawat tempat khusus spiritual dari Karton Yogyakarta.

“Tapi saya ini punya tugas. Tugas dari Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun IX (Sri Sultan Hamengkubuwono IX), sampai saat ini saya harus merawat tempat-tempat khusus untuk kepentingan spiritual,” jelasnya.  

“Malah kalau bisa yang tidak punya tugas ya harus mentaati aturan pemerintah. Ya harus mengungsi!” serunya.

Berbeda dengan Mbah Maridjan, masyarakat yang tidak memiliki tugas pemberian oleh Kraton Yogyakarta, dirinya menyarankan untuk mematuhi aturan pemerintah.

“Karena mereka tidak punya kewajiban kepada Kraton maupun kesanggupan kepada pemerintah. Yang punya kewajiban ke pemerintah ya ikut aturan pemerintah yang punya kewajiban ke Kraton ya ikut aturan Kraton,” tutur Mbah Maridjan.

Dalam pernyataannya, Mbah Maridjan meyakini erupsi tidak akan terjadi jika manusia berlaku bijak dan menjaga apa yang jadi pantangan Gunung Merapi.


Guguran lava pijar meluncur 15 kali dari Gunung Merapi. (ANTARA FOTO)

Tapi, malangnya justru manusia-lah yang dapat membuat Gunung Merapi marah apabila merusak alamnya.

Almarhum Mbah Maridjan dengan tegas mengatakan bahwa Gunung Merapi tidak akan marah, jika beckhoe-beckhoe tidak merusak daerah Yogyakarta.

“Terus kemudian pantangan agar Gunung Merapi tidak “marah”, itu seharusnya beckhoe-beckhoe jangan merusak daerah Jogja,” ungkapnya.  

“Kalau daerah Klaten saya tidak tahu, Magelang juga tidak tahu. Kalau butuh pasir biarlah diberi pasir tapi jangan sampai jogja mengambil pasir pakai beckhoe,” lanjutnya.

Pemilik nama lengkap Mas Penewu Surakso Hargo ini juga menyinggung Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Magelang dan Bupati Boyolali. Memberikan pesan tegas.

Ia meyakini pengambilan pasir berlebihan dengan menggunakan beckhoe akan mengundang awan panas.

"Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Magelang, dan Bupati Boyolali, Keempatnya ini harus bisa berpikir, Kalau tidak bisa memikirkan hal itu, maka akan diberi (pasir) tapi beserta awan panas, Itu pasti!," pesan Mbah Maridjan.

“Itu namanya merusak lingkungan, seumpama keempat bupati itu. Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Tidak mau mengusir beckhoe selamanya, maka akan diberi (pasir) beserta awan panas. Itu perintah Eyang Merapi!,” pungkasnya.

Setelahnya 4 tahun kemudian, gunung merapi mengamuk dengan mengalami erupsi yang cukup besar. Bahkan, letusan yang menjadi sejarah kelam masyarakat Indonesia tersebut merupakan letusan terbesar dan lebih dari letusan yang pernah terjadi pada 1872.

Letusan gunung merapi diawali suara gemuruh dari arah puncak Merapi, lalu diikuti hujan abu, pasir dan kerikil.

Diketahui, imbas erupsi Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010 itu menewaskan lebih dari 333 jiwa, termasuk Mbah Maridjan, hingga puluhan ribu orang mengungsi.

Sekedar informasi, Mbah Maridjan pernah mendapat penghargaan dari Shining World Hero dari Supreme Master Ching Hai International Association, karena kepahlawanan dalam usaha menyelamatkan korban erupsi Merapi.

Beberapa fakta yang dilihat dari ganasnya letusan gunung Merapi, dapat dikunjungi salah satunya di Museum yang terletak di Yogyakarta, yakni Museum Sisa Harta.

Pasca meninggalnya Mbah Maridjan, kini gunung dengan ketinggian 2910 mdpl itu diketahui telah memiliki juru kunci baru. 

Sosok pengganti mendiang Mbah Maridjan adalah Mbah Asih yang merupakan anak Mbah Maridjan Sendiri.

Asih merupakan anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Mbah Maridjan dan Mbah Ponirah. 

Penunjukannya sebagai juru kunci gunung merapi dilakukan langsung oleh Sultan Hamengkubuwono X di Istana Ngayogyakarta pada 4 April 2011. (ind)

Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com dengan mengunjungGoogle News

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:33
02:48
01:14
02:16
02:27
02:54
Viral