- istockphoto.com
Gaji Pas-pasan Jiwa Sosialita, Kisah Gen Z yang Hobi Healing dan Traveling!
tvOnenews.com - Belakangan ramai perbincangan soal Gen Z atau generasi yang baru memulai kerja dalam dunia profesional dengan gaya hidup yang dianggap sering hura-hura.
Diketahui Generasi Z atau biasa disingkat Gen Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga 2001.
Umumnya saat ini, kalangan anak-anak Gen Z diketahui barusaja menginjak dalam dunia profesional kerja.
Rata-rata Gen Z memiliki pengalaman kerja yang minim dan pendapatan yang dihasilkan pun tak seberapa.
Dilansir dari berbagai sumber, hasil studi di Amerika menunjukan bahwa Gen Z yang tinggal disana rata-rata telah menghabiskan sebagian besar keuangannya untuk jalan-jalan dan berwisata.
Hal ini pun menyeruak dengan istilah healing, self healing, self reward, atau staycation untuk menghilangkan penat.
Dilansir dari hasil survey perusahaan riset data Morning Consult, lebih dari setengah populasi orang dewasa, Gen Z di Amerika sering bepergian atau traveling.
Meskipun mereka tergolong dalam usia yang masih sangat muda dengan penghasilan yang rendah, umumnya mereka kerap melakukan tiga atau lebih perjalanan liburan atau traveling dalam satu tahun terakhir.
Dari hasil riset Morning Consult juga dipaparkan sedikitnya ada tiga motivasi teratas yang membuat Gen Z Amerika kerap melakukan traveling.
Pertama, untuk bersantai, kedua untuk melarikan diri atau "pergi" dari kepenatan, dan yang ketiga yakni untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.
Tak hanya itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa Gen Z lebih termotivasi melakukan perjalanan untuk berpetualang, atas dasar kesehatan mental, dan mencari pengalaman budaya atau cross culture.
Uniknya lagi, Gen Z tidak akan menunggu sampai mereka benar-benar memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi atau tabungan yang cukup untuk bepergian.
Tidak seperti mindset generasi sebelumnya, yakni millenials yang lebih banyak pertimbangan untuk hal tersebut.
Morning Consult juga memaparkan bahwa Gen Z selalu menemukan cara untuk memasukkan traveling atau liburan ke dalam anggaran mereka.
Bahkan hanya sekitar 11% Gen Z yang sering bepergian, berasal dari rumah tangga dengan penghasilan sekitar US$100.000 atau setara dengan Rp 1,5 miliar lebih setiap tahunnya.
Sedangkan sebagian besar lagi, sekitar 61% berasal dari rumah tangga berpenghasilan kurang dari US$50.000 atau setara dengan Rp750 juta per tahun.
Masih dikutip dari Morning Consult, Lindsey Roeschke selaku analis perjalanan dan perhotelan disana menyebutkan bahwa dorongan Gen Z melakukan perjalanan dikarenakan bepergian merupakan hal yang lebih umum dilakukan saat ini.
Menurutnya lagi, Gen Z sudah secara luas terpapar inspirasi perjalanan lewat media sosial.
Gen Z dibesarkan dalam lingkungan masyarakat di mana traveling lebih diprioritaskan daripada generasi sebelumnya.
Bakan dengan kemampuan belanja yang bisa dibilang rendah, Gen Z mempersiapkan perjalanannya dengan hanya mengandalkan teknologi.
Dari sanalah mereka mampu mencari destinasi wisata serta akomodasi dan transportasi dengan berbagai potongan harga yang menarik dan sesuai kantong mereka.
Dilansir dari laman booking.com, sekitar 62% Gen Z dengan usia dewasa terbiasa menggunakan teknologi untuk membantu mereka dalam menghemat biaya perjalanan.
Hal ini pun yang kemudian mulai menular kepada beberapa anggota keluarganya, bahkan beberapa dari mereka memelopori perencanaan liburan keluarga.
Jadi gimana, kalian termasuk Gen Z dengan penghasilan rendah tapi suka healing atau Gen Z yang rajin menabung?.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)