- Tangkapan layar YouTube Cinta Quran TV
Wakafkan Restoran Mewah Karena Bosan Punya Uang, Pengusaha Sukses ini Ternyata Punya Resep 2 2 2 Agar Doa Dikabulkan
Jakarta, tvOnenews.com – Memberikan sebaik-baik sedekah merupakan nilai yang dipegang oleh Siti Aisyah, seorang perempuan asal Surabaya yang dikenal rajin memberikan wakaf.
Selama ini perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha tersebut diketahui telah mewakafkan sebagian besar asetnya di jalan Allah.
Salah satu aset yang diwakafkan oleh Siti Aisyah adalah restoran di sebuah jalan utama di Surabaya yang kini menjadi kampus Al Qur’an dan rencananya juga akan dibangun masjid.
Namun yang jarang diketahui, ternyata Siti Aisyah punya resep khusus agar doa bisa dikabulkan Allah. Ia menamakan resep tersebut dengan resep 2 2 2 yang berarti 2 rakaat, 2 tetes air mata, jam 2 malam.
Resep agar doa dikabulkan oleh Allah ini telah dibuktikan oleh Siti Aisyah ketika putrinya divonis dokter tidak bisa memiliki keturunan.
Melalui doa tersebut dan sedekah, atas izin Allah, putri Siti Aisyah kini bisa memiliki 2 momongan.
“Akhirnya hasil lab itu mental, dia sekarang sudah punya anak 2,” ungkap Siti Aisyah pada kanal YouTube Cinta Quran TV, Senin (14/4/2023).
Bosan punya banyak duit
Selain perihal doa, ustad yang mewawancarai Siti Aisyah juga menyinggung soal alasan pengusaha asal Surabaya tersebut mewakafkan restoran yang tengah berkembang pesat tersebut.
“Saya bosan ustad, punya banyak duit,” ucap Siti Aisyah sembari tertawa.
Dia menjelaskan, bahwa ketika semakin banyak bersedekah, sejatinya bukan membuat harta makin berkurang. Sebaliknya, maka akan semakin membuat kekayaan dan duniawi itu semakin terus berdatangan.
“Dunia itu pasti akan kejar kita, kata Allah. Itu adalah teori yang harus dipelajari, bagaimana agar bisa dikejar dunia,” ungkap dia.
Bukan hanya itu, dengan bersedekah dan selalu berbagi pula maka Allah akan dengan sendirinya mendatangkan berkahnya. “Di manapun saya berada, saya pegang apa, itu akan jadi duit,” sambungnya.
Tak Punya Barang Branded
Dalam sesi wawancara itu, Siti Aisyah juga menceritakan bahwa ia tidak pernah punya barang-barang branded. Ia mengatakan, bukan daftar materi duniawi yang dikejarnya.
"Saya tidak punya tas branded, saya pingin dapat brandednya dari alloh saja," kata Siti.
Ia mengatakan mampu untuk membeli tas branded bahkan kapal pesiar sekalipun, namun jawabanya menohok.
"Allah titip harta kan bukan buat beli kapal pesiar, beli tas hermer, walaupun saya bisa," kata dia.
Siti juga menuturkan pernah dikritik temannya, mengapa tidak memberi uang lebih pada anaknya dan membelikan tas branded, merk Hermes.
"Saya bilang kalo saya dikasih uang buat beli tas hermas, saya panggil yayasan saja, saya bangun masjid aja," tuturnya.
Wakaf Restoran
Dalam video yang sama, owner resto Pecel Pincuk Surabaya ini juga mengakui sudah mewakafkan restoran miliknya di sebuah jalan utama di Kota Surabaya yang nilainya puluhan miliar.
Meski hartanya berkurang bermiliar-miliar untuk bersedekah dan diwakafkan, tapi Aisyah mengaku hartanya tidak pernah habis.
“Kan sesuai janji Allah. Berbagi 1 diganti 10. Ada yang lebih dalam lagi Al Baqarah, 1 diganti 700 kali. Kenapa harus takut? Kenapa harus pelit di jalan Allah?” ujarnya.
Aisyah lantas bercerita bahwa kebiasannya bersedekah dan berwakaf didapat dari ajaran dan contoh yang diberikan oleh orang tuanya.
“Tapi saya belum ada apa-apanya dibanding orang tua saya kalau masalah sedekah,” tuturnya sembari tersenyum.
Serahkan Wakaf Hotel
Ia lantas menyinggung soal hotel yang diwakafkan untuk dijadikan sekolah. Siti Aisyah menceritakan, hotel yang dimaksud itu merupakan milik ibunya di Surabaya.
Bahkan hotel tesebut sudah diserahkan dan diterima langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan kini sudah dijadikan sekolah.
“Hotelnya diwakafkan juga, Ustaz. Sudah (diserahkan), mangkannya saya bilang, saya ini belum apa-apanya dibandingkan dengan ibu saya. Sekarang jadi sekolah Khadijah plus, ibu Khofifah yang nerima,” kata dia.
Meski kerap menyerahkan hartanya dalam jumlah yang cukup besar itu, tapi Aisyah mengaku sama sekali tidak pernah merasa kehilangan sedikitpun.
Malah ia mengaku mendapatkan kebahagiaan karena selalu bisa berbagi segitu.
“Itu menurut saya masih sangat kecil. Jadi rasa bahagia itu yang tidak ternilai dengan miliaran tadi, yang didatangkan oleh Allah,” kata dia.
“Setiap kita berbagi, bahagia itu selalu hadir,” sambungnya. (ito/lsn)