- Pexels-Olena Bohovyk
Dari Tembakau ke Vape: Industri Vape Serap Ribuan Tenaga Kerja di Indonesia
Hal ini diperkuat oleh penelitian dari salah satu peneliti dari Universitas Padjadjaran.
“Aerosol/uap yang dihasilkan vape atau rokok elektrik mengandung sedikit sekali (zat berbahaya dan karsinogen) bisa dikatakan kadarnya tidak bermakna,” kata Dosen FKG Universitas Padjadjaran Amaliya pada acara daring Wednesday about Research & Innovation in the Graduate School Universitas Padjadjaran, Rabu (17/5/2023).
Berhasil Tekan Perokok di Eropa
Fakta bahwa produk alternatif dapat mengurangi jumlah perokok telah terjadi di beberapa negara seperti Belanda dan Swedia.
Di Swedia bahkan angka perokoknya hampir berada di angka 5 persen. Padahal negara ini memiliki 13 persen perokok dewasa pada 2010.
Menurut mantan ketua World Medical Association (WMA) Anders Milton, penurunan ini didukung oleh pemerintah yang mendukung produk tembakau alternatif seperti vape dan kantong nikotin.
“Perokok merokok karena mereka suka. Jadi tidak semudah itu untuk berhenti. Oleh karena itu, produk alternatif diperlukan. Dengan pemakaian produk alternatif, angka penderita kanker paru-paru Swedia menjadi yang terendah di Eropa,” kata Milton pada forum Pan American Harm Reduction Association (PAHRA), Kamis (11/5/2023).