- iStock
Mengenal Tradisi Unik Suku Wodaabe, Menculik Istri Orang hingga Adu Gigi Putih
Jakarta, tvOnenews.com - Menurut Atlas Kemanusiaan, Wodaabe atau Bororo adalah subkelompok kecil dari kelompok etnis Fulani.
Mereka hidup dalam perpindahan migrasi antara Niger, Afrika Barat dan Kamerun, Afrika Tengah dan Chad.
Orang Wodaabe berbicara bahasa Fula. Dalam bahasa ini, "woda" berarti "tabu" sedangkan "wodaabe" berarti "tabu".
Mereka sering disebut sebagai “orang tabu” karena hidup terasing dari etnis Fulani lain dan hanya ingin menerapkan tradisi masa lalu dalam kehidupan sehari-hari.
Wodaabe sering dihina oleh kelompok lain dengan julukan Bororo, artinya "mereka tinggal di kandang ternak".
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan pedagang nomaden. Namun, sebagian besar penduduknya mengonsumsi makanan vegetarian dan hanya menggunakan ternak untuk diperdagangkan.
Suku Wodaabe di Afrika Barat memiliki tradisi unik dimana laki-laki bisa saling mencuri istri.
Dengan dimulainya BBC, tradisi ini disebut juga Festival Gerewol dan biasanya diadakan setahun sekali pada awal Oktober. Tradisi ini berlangsung sekitar seminggu.
Untuk mencuri istri orang lain, laki-laki harus menampilkan ketampanannya melalui riasan dan pakaian.
Tanah liat, batu, dan tulang binatang yang dihancurkan digunakan sebagai bahan make-up.
Mencuri istri orang dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas. Namun bagi suku Wodaabe di Niger, Afrika Barat, ini adalah sebuah tradisi, bahkan sebuah perayaan.
Suku ini rutin mengadakan festival Gerewol tahunan.
Pria berdandan sebaik mungkin dan kemudian merias wajah.
Mereka berdandan seperti kontes kecantikan untuk menarik istri pria lain.
Wanita biasanya berpartisipasi dalam kontes kecantikan dan mengenakan pakaian dan riasan terbaik.
Tapi di Niger Afrika Barat, pria peduli dengan penampilan mereka dan bahkan mengikuti kontes kecantikan untuk mencari pasangan.
Ini biasa terjadi pada pria suku Wodaabe yang tinggal di Republik Nigeria di Afrika Barat.
Dalam budaya Wodaabe, mata putih, gigi putih, dan perawakan tinggi ditekankan sebagai puncak kecantikan.
Hal ini menyebabkan pria menggunakan riasan berwarna cerah untuk menonjolkan wajahnya.
Wajah mereka dicat merah atau kunyit, mereka menggunakan eyeliner hitam untuk memutihkan mata dan lipstik gelap untuk memutihkan gigi.
Untuk menunjukkan keindahan mata dan gigi mereka, mereka memutar dan membombardir mata mereka dan menyeringai lebar hingga gigi mereka terlihat.
Agar tampak tinggi, mereka mengenakan hiasan kepala dari bulu burung unta berwarna putih.
Tampilan ini disempurnakan dengan cat wajah dan pakaian berwarna cerah. (mg2/ree)