- YouTube Toraja Unik
Tradisi Unik Ma'nene dari Suku Toraja: Ritual Membersihkan dan Mengganti Pakaian Mayat
Jakarta, tvOnenews.com - Tradisi Ma’nene dipraktikkan oleh masyarakat Baruppu, Toraja, Sulawesi Selatan. Ritual ini dilakukan setelah panen besar pada Agustus dan biasanya dilakukan tiga kali dalam setahun.
Tradisi tradisional ini berawal dari seorang pemburu bernama Pong Rumasek yang sedang berburu di hutan Pegunungan Balla.
Saat menjelajahi hutan, Pong menemukan mayat dalam kondisi buruk. Kemudian Pong melepas pakaiannya dan menarik pakaiannya ke tubuhnya. Dan dimakamkan di tempat yang aman.
Sejak itu, Pong memiliki keberuntungan yang luar biasa. Panen melimpah dan hasil berburu melimpah.
Dia bahkan bertemu dengan arwah dari mayat yang dia kubur. Arwah itu dikatakan membantunya berburu dan menunjukkan jalannya.
Pong menyimpulkan bahwa tubuh orang mati pun harus dihormati. Apapun kondisi dan bentuk jenazah, tetap perlu dibersihkan dan dirawat dengan baik.
Pong juga berbagi pengalamannya itu dengan warga Barrupu. Warga pun percaya dan melaksanakan apa yang dikatakan Pong selama ini.
Proses Ma’nene dimulai dengan menemukan leluhur di pemakaman Patane. Mayat para leluhur disimpan dalam kotak-kotak yang dilapisi bahan pengawet.
Sebelum jenazah dikeluarkan dari peti mati, tetua Toraja yang dikenal dengan Ne'Tomina Lumba membacakan doa dalam bahasa Tora kuno.
Mayat para leluhur kemudian dikeluarkan dari peti mati dan dibersihkan dengan hati-hati.
Corvids membersihkan tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan sikat atau kain bersih. Tubuh itu kemudian diperbaiki dan ditempatkan di peti mati.
Selama pembersihan kuno, beberapa pria membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu dan tarian yang melambangkan duka. Mereka melakukan ini dengan bunga untuk menghibur keluarga yang berduka. (Mg3/ree)