- Tangkapan Layar
Aktor Legendaris Hollywood ini Bertanya soal Ikhlas pada Ustaz Jitmoud, Kaget Dapat Jawaban Begini, Katanya...
tvOnenews.com - Aktor legendaris Hollywood, Morgan Freeman mendapatkan kesempatan untuk bisa bertemu dan berbincang dengan Abdul-Munim Sombat Jitmoud atau Dr. Jitmoud Ustaz yang merupakan seorang ustaz di Amerika Serikat.
Dalam sebuah tayangan yang diandu oleh Morgan Freeman berjudul Story of God, aktor Hollywood itu bertanya soal ikhlas kepada Ustaz Sombat Jitmoud yang mengampuni tersangka yang menghilangkan nyawa putra kandungnya.
Pada kesempatan tersebut Morgan Freeman menanyakan terkait tragedi yang terjadi pada tahun 2015 lalu dimana anak dari Ustaz Jitmoud, Salahuddin dihabisi oleh seorang pemuda saat sedang bekerja.
Ustaz Jitmoud mengisahkan kalau pada saat itu, Salahuddin yang bekerja sebagai pengantar pizza sedang bekerja seperti biasa.
Di hari meninggalnya Salahuddin, Dr.Jitmoud sempat menelepon anaknya, namun karena anaknya sedang bekerja ia pun berniat meneleponnya lagi beberapa saat kemudian.
"Saat itu saya menelepon Salahuddin, dan dia menjawab "ayah saya sedang mengantarkan Pizza" lalu saya berniat untuk meneleponnya lagi nanti dan dia menjawab "InsyaAllah Ayah" itulah kata-kata terakhirnya." kata Dr. Jitmoud.
Selang beberapa jam dari telepon itu, Salahuddin kembali mendapatkan tugas untuk mengantarkan Pizza yang ternyata bukanlah tugasnya.
"Kemudian beberapa jam setelahnya dia mendapat tugas mengirimkan Pizza lagi, sebenarnya pesanan itu bukanlah tugas Salahuddin untuk mengantarkannya, itu merupakan tugas dari seorang wanita namun wanita itu takut untuk mengantarkannya sehingga Salahuddin secara sukarela menggantikan," sambungnya.
Disaat itulah momen yang tak terbayangkan menimpa putra tercintanya itu, dimana ia menjadi korban perampokan dan dihabisi oleh Trey Alexander Relford dan dua rekannya.
Salahuddin pun harus meregang nyawanya karena apa yang dilakukan oleh Trey Alexander Relford dan dua rekannya itu.
Meski mengetahui kalau anaknya dibunuh, ada satu hal yang ternyata membuat Dr. Jitmoud merasa tenang di tengah momen berduka.
Hal tersebut merupakan pernyataan dari saksi mata yang melihat peristiwa mengenaskan tersebut di lokasi kejadian.
"Menjelang wafat, Islam mengajarkan Anda untuk bisa mengucapkan kalimat "La Ilaha Illa Allah" dengan jari yang menunjuk keatas" kata Dr. Jitmoud
"Dan pada malam itu ada seorang saksi yang melihat tubuh Salahuddin tersandar ke dinding dan jari telunjuknya menunjuk keatas" lanjutnya.
Dr. Jitmoud berkata, melihat gestur dari Salahuddin saksi itu pun menyadari kalau Salahuddin merupakan seorang muslim.
"Dalam keadaan berduka, Allah mengirimkan informasi ini untuk menenangkan saya dan semua anak-anak saya" ungkapannya.
Mengetahui hal tersebut, pada saat persidangan Ustaz Jitmoud mengatakan kalau dirinya telah memaafkan perbuatan dari Trey Alexander
"Jika Salahuddin ada disini dalam keadaan hidup di akan memaafkanmu karena demikianlah dia," kata ustaz Jitmoud pada Trey saat di persidangan
"Jika engkau tanyakan pada saya tentang permohonan maaf, permohonan maaf adalah shodaqoh yang paling besar dalam Islam. Dan saya harus mencurahkan maaf kepada seseorang yag telah mencelakai keluarga kami." sambungnya.
Bahkan pada saat persidangan, Dr.Jitmoud menyampaikan sebuah pesan kepada orang yang membunuh anaknya itu sambil memeluknya.
"Kami berpekukan seperti ayah dan anak, dan saya merasa dia seperti anak kandung saya sendiri, saya pun mencoba menenangkan dia dengan berkata kalau aku telah memaafkannya" ungkap Dr. Jitmoud
"Engkau telah punya babak baru dalam hidupmu, ubahlah dirimu menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang itulah pesan saya padanya," ungkapnya.
Penasaran bagaimana cara Dr.Jitmoud berihklas atas kepergian putranya, Morgan Freeman pun menanyakan alasan Dr. Jitmoud mengampuni pembunuh putranya.
Dr Jitmoud pun mengatakan kalau itu semua karena syahadat, dimana kalimat syahadat merupakan urutan pertama dalam Rukun Islam dan dasar dari iman Muslim.
"Tuan Freeman, sesungguhnya semua tidaklah diawali dengan hal yang mudah namun semua karena Syahadat yang merupakan keimanan terdalam kami pada keesaan Tuhan," Ungkap Dr. Jitmoud.
"Sebab Tuhan menciptakan kita, Kita harus baik kepada semua orang dan menjadi pemaaf pada orang yang paling menyakiti kita, sehingga kita layak untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT," Pungkasnya.
Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan mengapa Dr. Jitmoud bisa mengikhlaskan kepergian dari anaknya, dan memaafkan perbuatan yang dilakukan oleh pembunuh anaknya, Salahuddin. (akg)