- Kolase Tvonenews.com/wikipedia
Belajar Banyak Kebaikan dari Eks Kapolri Jenderal Hoegeng, Satu-satunya Polisi yang Jujur Menurut Gus Dur
tvOnenews.com - Jenderal Hoegeng Iman Santoso, atau yang akrab disapa Jenderal Hoegeng, merupakan salah satu sosok pejabat publik di Indonesia yang dikenal akan dedikasi dan integritasnya yang tinggi.
Bahkan saat itu, Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur tak ragu menyebut bahwa Jenderal Hoegeng adalah satu-satunya polisi yang jujur.
Puncak karier Jenderal Hoegeng adalah ketika ia menjabat sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) dari tahun 1968 hingga 1971.
Kendati periode jabatannya relatif singkat, berbagai prestasi dan perubahan penting telah dihasilkan Jenderal Hoegeng, menjadi inspirasi bagi para penerus dan generasi muda.
Reformasi Internal
Salah satu kisah inspiratif dari Jenderal Hoegeng ialah tindakannya dalam melakukan reformasi internal di tubuh Polri.
Mantan Kapolri, Jenderal Hoegeng Iman Santoso. (istimewa)
Adapun Jenderal Hoegeng dikenal sebagai Kapolri yang menerapkan sistem meritokrasi dalam promosi jabatan.
Di era Jenderal Hoegeng, jabatan bukanlah hadiah atau jaminan bagi mereka yang loyal, melainkan prestasi bagi mereka yang berprestasi dan berdedikasi.
Jenderal Hoegeng juga menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam tubuh Polri.
Ia menginisiasi penggunaan seragam putih bagi anggota polisi, simbol kebersihan dan kejujuran.
Ini adalah bentuk komitmen Jenderal Hoegeng dalam memerangi korupsi, kolusi, dan nepotisme yang saat itu merajalela.
Sosok Jenderal Hoegeng Mengedepankan Profesionalitas
Hoegeng percaya bahwa profesionalitas adalah kunci utama dalam menjalankan tugas sebagai polisi.
Ia merumuskan visi "Polisi yang Profesional" yang menjadi tonggak sejarah dalam penegakan hukum di Indonesia.
Hoegeng juga merancang program "Sekolah Polisi" untuk membentuk polisi yang berwawasan dan memiliki keterampilan yang mumpuni dalam menjalankan tugasnya.
Menegakkan Prinsip Keadilan
Jenderal Hoegeng dikenal sebagai pejabat yang berani menegakkan kebenaran dan keadilan, meskipun harus berhadapan dengan penguasa.
Salah satu contoh ialah ketika ia berani menolak intervensi dari pihak kepresidenan yang ingin menyalahgunakan wewenangnya sebagai Kapolri.
Meski tindakan tersebut berakibat pada pemecatannya dari jabatan Kapolri, Hoegeng tetap bertindak sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai yang diyakininya.
Kisah inspiratif Jenderal Hoegeng ini memberikan pelajaran penting bagi kita semua tentang bagaimana integritas, kejujuran, dan profesionalitas harus dijadikan landasan dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab.
Beliau menjadi teladan bahwa jabatan publik adalah amanah untuk melayani masyarakat, bukan sarana untuk memperkaya diri sendiri.
Jenderal Hoegeng mungkin bukan lagi bagian dari dunia ini, namun nilai-nilai yang diajarkan dan dihidupkannya akan selalu hidup dalam hati dan pikiran rakyat Indonesia.
Bagi mereka yang berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, Jenderal Hoegeng telah menunjukkan contoh nyata bahwa prinsip, nilai, dan integritas adalah modal penting yang tidak bisa digantikan oleh apapun. (ai)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News