- kolase tvOnenews.com
Kisah Eddy Tansil, Koruptor yang Kabur dan Sembunyi 25 Tahun Lebih Tak Ketahuan, Ternyata Pernah Bisnis Becak dan...
tvOnenews.com - Nama Eddy Tansil tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia karena sejak tahun 90-an hingga kini menjadi koruptor yang masih buron.
Berawal dari bisnis becak, bagaimana bisa seorang Eddy Tansil berhasil merugikan negara dengan jumlah besar lewat aksi korupsinya.
Kisah kaburnya Eddy Tansil yang misterius selalu menjadi perbincangan hangat masyarakat.
Seperti dirangkum tvOnenews.com dari berbagai sumber, berikut kisah Eddy Tansil, sang buronan dan koruptor nomor satu di Indonesia.
Eddy Tansil lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 2 Februari 1953.
Eddy Tansil diketahui memiliki keluarga di Cina daratan, tepatnya di daerah Fuqing, Provinsi Fujian.
Keluarga Eddy Tansil di Fujian cukup dikenal karena memiliki harta berlimpah dan kedekatan dengan pejabat tinggi pemerintah Cina.
Eddy Tansil sempat menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di Singapura tapi tidak ia selesaikan karena memilih untuk membuka bisnis.
Bersama sang ayah, Eddy Tansil membuka usaha becak yang kala itu sedang menjadi alat transportasi favorit masyarakat.
Seiring berkembangnya teknologi, Eddy Tansil mengalihkan bisnisnya ke industri perakitan sepeda motor.
Eddy Tansil mengambil alih perusahaan perakitan sepeda motor merk Kawasaki namun kalah saing dengan merk Honda dan Suzuki.
kemudian, Eddy Tansil terjun ke industri bajaj yang tak berselang lama mengalami hambatan karena regulasi terbaru dari Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Karena bisnis sepeda motor dan bajajnya goyang, Eddy Tansil mencoba peruntungannya di bidang lain yang bisa ia kembangkan yaitu dalam industri baja, PT Materindo Supra Metal Works.
Dari perusahaannya itulah Eddy Tansil mengeruk keuntungan berlipat ganda.
Selanjutnya Eddy Tansil membuka usaha lain di daerah Bekasi yang diberi nama Tunas Bekasi Motor Company yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor.
Meski terbilang sukses, bisnis perakitan motor Eddy Tansil ini ternyata dijalankan dengan cara curang karena menyelundupkan komponen sepeda motor yang melanggar aturan pemerintah.
Pada 1983, Eddy Tansil membuka bisnis lain di bidang pembuatan minuman keras bernama Bir Cap Kunci yang dibangun dari hasil kerja sama dengan perusahan bir terkenal di Jerman.
Sayangnya, perusahaan Bir Cap Kunci Eddy Tansil tutup permanen pada 1988 karena kalah saing.
Dengan keyakinan tinggi, Eddy Tansil mencoba membuka bisnis bir di Fujian dengan menggunakan mesin bekas pabrik Bir Cap Kunci.
Usaha bir Eddy Tansil di Fujian berhasil memberikan keuntungan berlimpah hingga membuatnya disebut sebagai Bapak Bir Fujian.
Masih belum cukup, Eddy Tansil kembali ke Indonesia dan membuka perusahan baru yaitu PT Golden Key Group yang bergerak di bidang petrokimia.
Melalui perusahaan inilah, Eddy Tansil nantinya akan masuk ke dalam jurang korupsi.
Pada 1991, Perusahaan Eddy Tansil mengajukan pinjaman kepada Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jumlah yang fantastis.
Karena tak lancar dalam melunasi utangnya, alhasil kewajiban Eddy Tansil itu membengkak hingga mencapai angka Rp1,3 triliun pada 1994.
Kasus korupsi Eddy Tansil mulai terkuak saat rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR dengan Gubernur Bank Indonesia pada 1993.
Terkuaklah perusahaan Eddy Tansil mendapat pinjaman dalam jumlah besar dari Bapindo tanpa adanya jaminan yang jelas.
Satu per satu proyek fiktif perusahaan Eddy Tansil kemudian mulai terungkap.
Seiring hebohnya pemberitaan soal korupsi Eddy Tansil, salah satu anak Soeharto yang memiliki bagian di perusahaan pengusaha tersebut langsung menarik semua bagiannya dan meninggalkan Eddy Tansil sendirian.
Banyak tokoh penting yang terseret dalam kasus korupsi Eddy Tansil dan akhirnya mendapat hukuman, terutama petinggi Bapindo.
Eddy Tansil dijatuhi hukuman penjara 20 tahun, dituntut uang pengganti Rp500 miliar, denda Rp30 juta, dan penyitaan semua aset miliknya.
Kasus korupsi Eddy Tansil bukan satu-satunya aksi menghebohkan yang ia lakukan.
Pada 4 Mei 1996, Eddy Tansil diketahui kabur dari LP Cipinang tempatnya ditahan.
Eddy Tansil berhasil kabur karena bekerja sama dengan sejumlah petugas di LP Cipinang.
Uniknya, kaburnya Eddy Tansil baru diberitakan berselang 3 hari kemudian.
Sejak saat itulah keberadaan Eddy Tansil menjadi misteri hingga saat ini belum berhasil ditangkap.
Beragam rumor menyebut Eddy Tansil kabur ke luar negeri dan salah satu dugaan kuatnya ia pergi ke kampung halaman keluarganya di Fujian.
Walau Kejaksaan Agung pernah mendeteksi keberadaan Eddy Tansil di Fujian, belum ada penangkapan langsung buronan sekaligus koruptor itu.
Sementara itu, pemerintah Cina memberikan bantahan keras yang menegaskan bahwa tidak ada Eddy Tansil di wilayahnya.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini