Kesaksian Ustaz Yahya Waloni tentang Polisi, Saat Ditahan Ternyata Diperlakukan Seperti ini oleh Polisi, Katanya...
tvonenews.com - Dalam salah satu tayangan podcastnya, Ustaz Derry Sulaiman berbincang dengan Ustaz Yahya Waloni.
Ustaz Yahya Waloni berkisah soal pengalamannya ditangkap dan ditahan oleh polisi karena dianggap ceramahnya terlalu keras.
Simak kisah Ustaz Yahya Waloni tentang polisi, saat dirinya ditahan di Mabes Polri berikut ini.
Dilansir Selasa (15/08/23) dari tayangan YouTube channel Derry Sulaiman And Sahabat dengan judul "Kisah Inspiratif Dari Ust. M Yahya Waloni Bersama Derry Sulaiman," yang diunggah pada 20 Juli 2023.
"Ustaaz saya mau tanya, waktu dipenjara itu, keadaannya gimana? Sama Ustaz Maher bareng gak?," tanya Ustaz Derry Sulaiman.
"Iya dipenjara sama. Tapi bloknya berbeda. Ada dua blok, ada blok narkoba, ada blok terpidana umum. Kalau saya di pidana umum, di bawah tanah penjaranya. Kebetulan dia diapit dengan VIP," jawab Ustaz Yahya Waloni.
Ustaz Yahya Waloni kemudian menjelaskan bahwa VIP itu tahanan-tahanan khusus, termasuk Jenderal Napoleon.
Ustaz Yahya Waloni terlebih dahulu bercerita tentang sakit yang dideritanya akibat terlalu banyak konsumsi kopi manis, yang sehari bisa mencapai 50 gelas. Hal tersebut membuatnya menderita pembengkakan jantung sehingga harus dirawat dirumah sakit.
"Sebelum ditangkap, malamnya saya mimpi. Saya didatangi banyak polisi. Pagi-paginya saya bilang sama istri anak saya, besok saya ditangkap ini," ujar Ustaz Yahya Waloni.
Mimpi dari Ustaz Yahya Waloni menjadi kenyataan pada keesokan harinya.
"Yang datang jemput saya itu Kasubdit. Uh sopan sekali, sampai mereka bilang, gak sangka ternyat Ustaz keras ceramah tapi orangnya humoris. Itu hak bapak, dan ini tugas bapak (polisi). Minta maaf Ustaz, ini kan juga perintah pimpinan," ungkap Ustaz Yahya Waloni.
"Oh saya bilang gak papa. Karena kalau bapak (polisi) tidak laksanakan, ini etos. Pada akhirnya kerja bapak, sebagai seorang yang sudah disumpah kepolisian," pungkasnya lagi.
Ustaz Yahya Waloni menyampaikan bahwa para polisi tersebut was-was karena ceramah dirinya keras dan jika dirinya ditangkap akan mengundang keributan.
"Saya bilang enggak. Saya kalau bicara hukum, saya terbina, terpimpin karena bapak saya itu seorang militer. Keluarga saya banyak yang tentara, banyak yang polisi," ungkap Ustaz Yahya Waloni.
"Gak papa bawa saja. Tapi ini kan Ustaz lagi sakit?. Saya kan dipertarungan dakwah ini sudah ikhlas, jangankan bapak mau tangkap. Mau mati hari ini pun, bapak tembak saya siap," terangnya menceritakan.
Ustaz Yahya Waloni pun menceritakan bahwa pihak kepolisian sampai meminta untuk menunda penangkapan dirinya sampai ada surat panggilan.
Namun Ustaz Yahya Waloni menolak, dan jika jamah tidak percaya, bisa tanyakan kepada Mabes Polri.
"Kombes berapa orang, AKBP, sampai jadi kawan sekarang, aktif kita. Lagi dakwah dimana? Jadi sohib. Sampai dibawa ke Mabes, diperjalanan, humor-humor kita. Tanya polisi-polisi itu," ungkap Ustaz Yahya Waloni.
Diperjanalan sampai di Mabes Polri, mulai dari Kasubdit, Brigjen, menyampaikan bahwa Ustaz Yahya Waloni kooperatif.
"Ditanya polisi, Ustaz siapa pengacaranya? Malaikat Izrail yang pernah bertarung dengan berbagai lawan, iblis apa segala macam. Ketawa semua polisi itu," ujar Ustaz Yahya Waloni.
Ustaz Yahya Waloni mengungkapkan bahwa dirinya pasrah, dan tidak meminta pertolongan kepada siapapun.
"Saya pendakwah yang tidak pernah meminta kepada siapapun. Dan saya sampai hari ini Walllahi, tak punya donatur. Bahkan saya bilang polisi-polisi di Mabes. Kalian tahan saya, bayar biaya anak sekolah sayal," ungkap Ustaz Yahya Waloni.
Menurut Ustaz Yahya Waloni bercerita bahwa kawan-kawan polisi takzim kepada para ulama.
"Saya bukan ulama, mohon maaf, Wallahi. Saya diangkat dari lumpur kafir, dari musyrik yang paling dalam, mereka hormat sekali. Karena ana cari muka dihadapan Allah dengan jadi imam. Allahu Akbar, ana jadi imam, ana ceramah kuliah subuh, bahkan bantu dakwah-dakwah didalam penjara," ungkap Ustaz Yahya Waloni.
Ustaz Yahya Waloni mengisahkan bahwa ia pun sadar, jika selama ini umat Islam sudah dicuci otaknya, dengan cara berbenturan dengan polisi, sementara mereka takzim dan hormat betul kepada para ulama.
(udn)