- VIVA/Isra Berlian
Piyu Padi Akan Audiensi ke Istana Untuk Perjuangkan Hak Pencipta Lagu di Indonesia
“Saya pun sendiri cuma mendapat Rp 300 ribu, padahal konser Padi itu seminggu tuh minimal 3 kali, sebulan itu 12 kali,” tuturnya.
“Kita hitung-hitungan anak TK aja pasti tahu, sebulan ada 13 kali show, masa royaltinya setahun Rp 300 ribu. Jadi dasar penghitungannya apa? Mereka tidak transparan, inilah kita mau coba gulirkan kita suarakan,” ungkapnya.
Gitaris band Padi ini menyatakan bahwa akhirnya apa yang diperjuangkan dan disuarakan oleh Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) mendapat respons dari Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
“Sampai akhirnya kemarin kita mendapatkan undangan untuk berdiskusi, nanti tanggal 4 September diundang oleh Kepala Staf Kepresidenan,” ujarnya pada tvOne.
Sebelum itu, pihak AKSI telah terlebih dahulu melakukan pendekatan, seperti bertemu Menkumham (Yasonna Laoly).
“Terus kita melakukan fgd (focus group discussion) Dirjen Kekayaan Intelektual, saya sendiri juga sudah bertemu dengan Menpora, Wamenparekraf, dan hari ini saya bertemu Deputi untuk menjalankan sistem lisensi yang benar, yang nantinya akan memberi kesetaraan, kewajaran terhadap para pencipta lagu,” ungkapnya.
Saat ditanyai apa agenda pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan, Piyu mengaku belum tahu menahu.