Sosok dr Djadja Surya Atmaja, Mirna Salihin, dan Jessica Wongso.
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com

Masa Bodoh dengan Haters dan Sampai Ditegur Anak Sendiri, dr Djadja Tetap Bela Jessica Wongso: Saya Ngomong Benar!

Jumat, 6 Oktober 2023 - 17:55 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin putri pengusaha bernama Darmawan Salihin dan menyeret nama Jessica Wongso sebagai pelaku kembali diramaikan dan jadi perbincangan panas, Jumat (6/10/2023).

Kematian Mirna Salihin yang diduga akibat meminum kopi yang dicampur sianida ramai diperbincangkan lagi setelah muncul film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Salah satu cuplikan menarik dalam film dokumenter kasus kopi sianida tersebut adalah saat sosok dokter ahli forensik yang bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Djaja Surya Atmaja yang turut melakukan penyelidikan mengenai penyebab kematian Mirna Salihin.

Dalam film itu, pemirsa seolah diingatkan lagi terkait pernyataan dr Djaja yang menyebut bahwa tidak ada tanda-tanda kontaminasi sianida yang berpengaruh terhadap reaksi tubuh Mirna sesaat setelah meninggal dunia.


Terdakwa kasus pembunuhan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso atau Jessica Wongso. (istimewa)

Bukan hanya itu, dr Djadja secara tegas mengungkap keyakinan bahwa penyebab Mirna bisa tewas bukan karena sianida, seperti yang dituduhkan sebelumnya.

"Dalam perjalanan kasus itu, semua digiring supaya Jessica salah," kata dr Djaja Surya Atmaja, melansir dari tayangan Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang ditayangkan di Netflix.

Secara blak-blakan, bahkan dr Djaja menyebut bahwa keluarganya saja sampai tidak setuju dia menjadi saksi yang meringankan Jessica.

"Anak saya, dia bilang gini "Papah, papah kenapa sih mau terlibat pada kasus ini? Papah tahu gak, papah tuh haters-nya banyak," kata dr Djaja menirukan kata-kata anaknya.

Menurut dr Djaja, saat itu dia tidak terlalu mempedulikan terkait pendapat miring atau ejekan netizen soal dirinya menjadi saksi yang meringankan Jessica pada kasus kopi sianida itu.

"Makannya saya bilang, netizen itu kan suka-sukanya saja membela siapa, tapi kalau saya ngomong yang benar, saya itu enggak peduli (pendapat miring netizen), itu saja," kata dr Djadja.

Mencoba flashback pada momen saat ia hadir dalam persidangan sebagai saksi yang meringankan Jessica Wongso pada kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin, dr Djadja menyebut saat itu suasana menegangkan.

"Saat itu suasana tegang, dan jaksanya pada kaget juga. Karena saya itu orang yang sebenarnya mereka harus panggil ke pengadilan, tapi saya malah dihadirkan oleh penasihat hukum," kata dia.

"Waktu itu saya bilang kalau tidak diperiksa otaknya kita tidak tahu apakah di otaknya ada stroke atau enggak, parunya ada penyakit tertentu atau tidak, di jantungnya ada penyakit atau tidak, semuanya berpotensi untuk bikin mati pak," tambah dr Djadja saat memberikan kesaksian di persidangan.

Saat dimintai keterangan, kala itu di persidangan, dr Djaja mengungkap teori kadar sianida yang dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia. 

Setidaknya saat itu, kata dia, dibutuhkan 150 mg hingga 250 mg zat sianida untuk membunuh seseorang.

"Dalam literatur yang dipublikasikan, sianida yang bisa bikin mati dalam bentuk natrium atau kalium jika dalam kadar 150-250 mg. Cairan lambung itu rata-rata ada 100 cc. Kalau sianida itu memang ada (di tubuh Mirna), baunya pasti tercium," kata dr Djaja dalam persidangan.

Tak hanya itu, dr Djaja pun menyebut bahwa kadar 0,2 mg sianida yang ditemukan di sampel lambung Mirna tidak bisa menyebabkan kematian.

"Jadi saya bilang, kematian Mirna bukan karena sianida, Pak. Kalau di orang normaal saja, kita coba periksa darahnya, lambung kita pasti ada senyawa sianidanya. Ada sianida sedikit? Ya tidak apa-apa," ujar dr Djaja. (abs)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral