- tim tvone - mahrus
Dongkrak Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19, Dekranasda Lamongan Gelar Fashion Show Week Batik
Lamongan, Jawa Timur - Untuk membangkitkan dan mendongkrak ekonomi wisata pasca pandemik Covid-19, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan menggelar fashion show di dalam Goa Maharani, yang berlokasi di Maharani Zoo dan Goa Lamongan (Mazoola), Selasa (30/11/21)
Bukan sekedar fashion show biasa, kegiatan yang diadakan oleh Dekranasda dengan Disperindag Lamongan ini adalah gelaran busana-busana batik khas Lamongan. Beragam batik khas Lamongan mulai dari Singo Mengkok, Paduraksa, Bandeng Lele ditampilkan di acara yang bertajuk Fashion Show Week Batik Lamongan ini. Fashion show ini juga menggandeng fashion desaigner ternama, Lia Afif yang menelurkan masterpiece-nya Kanaya Kismaya, yang berarti perempuan penuh misteri.
"Karya busana ini terinspirasi dari kekayaan alam dengan stalaktit stalakmit indah yang penuh misteri. Kinaya Kismaya berasal dari Kanaya Kismaya, yang berarti perempuan yang penuh misteri. Asal kata Kanaya yang berarti perempuan cantik, dan Kisma yang berarti tanah dan Aya yang berarti misteri," kata desainer Lia Afif.
Sesuai karakter Goa Maharani, terang Lia, perempuan yang mengenakan busana batik ini akan bersinar dan berkharisma dengan latar akar budaya lokal. Lia menyebut terdapat sekitar 18 sampai 20 koleksi yang ditampilkan dengan ciri tarikan garis yang memberikan kesan tegas, dinamis, dan kuat pada setiap busananya.
"Berpadu dengan batik karya pengrajin batik dan tenun Lamongan menjadikan koleksi Kanaya Kismaya ini makin eksotik dengan tampil di Goa Maharani yang masih memiliki stalaktit dan stalakmit aktif," terangnya.
Sementara Ketua Dekranasda Lamongan Anis Kartika Yuhronur Efendi mengatakan, dipilihnya Goa Maharani yang berada di kompleks Mazoola sebagai lokasi ini, dimaksudkan untuk mengangkat dan mensupport ikon wisata Lamongan agar lebih berdaya meski masih pandemi.
Selain itu, acara ini dilakukan juga untuk mendorong peningkatan jangkauan pasar produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di Lamongan.
"Acara ini hasil kerjasama antara Dekranasda dengan Disperindag Lamongan. Dipilihnya Goa Maharani dengan pertimbangan dan survey. Selain itu, Maharani juga memiliki keunikan sendiri yang dinilai pas untuk pagelaran Batik Lamongan ini," ujar Anis.
Anis berharap, Batik Lamongan ini bisa lebih semakin dikenal dan terus eksis, baik regional dan nasional bahkan internasional. Upaya mengangkat potensi batik Lamongan ini, menurut Anis, juga sebagai bagian dari upaya untuk bangkit kembali di tengah pandemi Covid-19 yang telah melumpuhkan sektor perekonomian masyarakat terutama sektor wisata.
“Batik khas Lamongan ini punya ciri khas, yaitu mengangkat budaya atau bermuatan kekayaan lokal Lamongan, beragam corak dan motif batik juga ditemukan di Lamongan," imbuhnya.
Data yang dihimpun dari Disperindag Lamongan menyebutkan, salah satu pusat batik di Lamongan berada di Desa Sendang Duwur dan Sendang Agung, Kecamatan Paciran yang telah berusia lebih dari 100 tahun. Dua desa di Lamongan ini juga selalu menjadi pusat rujukan batik di Lamongan. Tercatat, ada sekitar 400 perajin batik di Lamongan yang tersebar di beberapa tempat. Selain di Kecamatan Paciran, beberapa desa lainnya yang juga dikenal dengan produk batik ada di Desa Parengan Kecamatan Maduran, dan di wilayah Lamongan Kota (Mahrus/hen)