- Kolase Tim tvOnenews
Kisah dr Hastry bicara soal pengalaman didatangi korban kecelakaan AirAsia QZ8501 dalam mimpinya? seperti apa kisahnya?
“Dan saya akhirnya membuat Mortuary di Rumah Sakit Umum Pangkalan Bun. Jadi saya siapkan tuh apa aja yang harus tersedia disana,” tuturnya.
Sesuai perintah komandan, Dokter Ahli Forensik memeriksa seluruh korban yang ditemukan langsung diperiksa di Rumah Sakit Umum Pangkalan Bun.
“Perintah Komandan saya, seluruh tubuh jenazah yang ditemukan di Laut Jawa, di periksa dulu di Rumah Sakit Umum Pangkalan Bun. Setelah itu dikirim ke Surabaya, untuk di Identifikasi yang lebih lengkap,” terangnya.
Seluruh dokter ahli yang bertugas kemudian dikumpulkan di Surabaya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hal ini dilakukan dengan tantangan untuk mengurangi proses pembusukan para jenazah korban saat dipindahkan ke Surabaya.
“Karena ahli-ahlinya akan dikumpulkan di Surabaya, dokter forensiknya, dokter onkologinya, INAFIS, dan DNA," papar dr Hastry.
"Dan saya menyiapkan itu semua jadi bagaimana jenazah itu tidak tambah busuk, karena kan butuh waktu untuk memindahkannya ke Surabaya,” terangnya menambahkan.
dr Hastry mengatakan bahwa hampir setiap hari jenazah selalu datang, dan proses evakuasi jenazah para korban sendiri memakan waktu hingga dua minggu lamanya.
Hal ini membuat tim forensik kewalahan dan membutuhkan tenaga tambahan untuk membantu pekerjaannya tersebut.
“Dua minggu tuh, hampir tiap hari pasti ada jenazah bersama teman-teman di rumah sakit Pangkalan Bun," ungkap dr Hastry.
"Saya bersama dokter forensik cowok dibantu dengan orang sana yang belum pernah tahu. Jadi ini kita ngajarin untuk jadi teknisi (forensik),” pungkasnya lagi.