Pelaku usaha membuat sebuah video parodi unik mempromosikan kukiner khas Yogyakarta berjudul Gadis Klatak..
Sumber :
  • Tim tvOne - Nuryanto

Gadis Klatak, Parodi Kisah Perempuan Jawa Kenalkan Kuliner Khas Yogyakarta

Senin, 27 November 2023 - 09:56 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Fenomena film Gadis Kretek yang diperankan Dian Sastrowardoyo dan ditayangkan Netflix, semakin digandrungi pecinta film tanah air. Bahkan kini menginspirasi pelaku usaha kuliner di Yogyakarta untuk mengenalkan rahasia kulinernya, dengan membuat video parodi unik berjudul Gadis Klatak.

Menghiasi media sosial, Parodi yang mengangkat sosok Gadis Klathak memiliki alur cerita yang hampir sama untuk memberikan cita rasa terbaik. Namun untuk Gadis Klathak adalah cita rasa terbaik dari sate klathak, yang banyak dicari penikmat kuliner khas untuk datang ke Yogyakarta.

Video parodi ini memang terinspirasi serial Netflix Gadis Kretek yang mengisahkan Sosok Jeng Yah (Dian Sastro) di kehidupan pabrik kretek terbaik di Pulau Jawa. Sementara tokoh Gadis Klatak bernama Jeng Ngat, yang menjadi tokoh sentral dalam kisah Gadis Klatak.

Diperankan salah satu karyawan Sate Klatak Pak JeDe, pembawaannya yang misterius dengan berpakaian kebaya dan diiringi rangkaian musik ini pun semakin menggetarkan para penontonnya.

Sehingga dari sosok Jeng Yah tersebut muncul parodi Gadis Klathak dengan nama Jeng Ngat yang memiliki ambisi menciptakan sate klathak terbaik.

"Sama-sama misterius, namun kita lebih pada sisi upaya promosi kuliner khas Yogyakarta. Kuliner ini juga memiliki khasiat sebagai kebugaran dan kesehatan pria, daging kambingnya juga dipilih kualitas daging kambing yang prima," kata Pak Jede.

Menurut pemilik warung Sate Klatak, Pak Jede menyebutkan video parodi ini memang bertujuan untuk mempromosikan dan mengedukasi sekaligus mengenalkan kuliner khas Jogja yakni Sate Klatak kepada masyarakat luas terutama kalangan generasi Z. 

"Ini memang video parodi, ya biar unik memang kita beri judul Gadis Klatak, karena memang menceritakan tentang dunia Sate Klatak ya. Nah disini dengan tokohnya bernama Jeng Ngat. Itu parodi dari tokoh Jeng Yah di Gadis Kretek," jelas Pak Jede, pemilik sate Klatak.

Berdurasi sekitar 1,28 menit, Video Parodi Gadis Klatak dapat ditonton di media sosial seperti tiktok dan instagram akun Pak JeDe. Dalam kisah itu, Gadis Klatak ini mengenalkan rahasia kelezatan kuliner klatak sehingga menjadi kuliner terenak di Yogyakarta, dan di Indonesia.

Dalam salah satu adegan Jeng Ngat juga menjelaskan bagaimana cara membuat sate klatak, mulai dari pemotongan daging, memasak, hingga menyajikan. Sang tokoh Gadis Klatak juga memberi edukasi mengenai kandungan protein dalam sate klatak yang jika diolah dengan benar bisa rendah kolesterol.

"Mimpi saya adalah menciptakan klathak terbaik. Rahasia sate klathak adalah ada di dagingnya," kata Gadis Klathak, dalam pembuka videonya.

Sembari meracik sate untuk kemudian dibakar diatas bara api, berlatar warung sate Pak JeDe. Gadis Klathak yang memiliki nama Jeng Ngat inipun mengungkapkan keistimewaan dari sate klathak olahannya.

Sate Klatak dikenal sebagai kuliner sate kambing yang awalnya berasal dari Pleret,  Bantul, Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa, kegiatan membakar sate di pembakaran terbuka disebut "klathak".

Menurut pemilik warung klatak, sate Klatak ini sangat berbeda dari ragam sate lainnya, yang biasanya memakai garam dan lada sebagai bumbu utamanya. Salah satu ciri khasnya yaitu tusukan yang dipakai untuk memanggang dan membakar terbuat dari besi, tak seperti sate lainnya yang memakai tusukan lidi atau bambu.

"Tusukan besi sebagai konduktor penghangat akan membuat daging lebih masak dari bagian dalam. Sate tersebut biasanya disajikan dengan gulai. Gulai kaya akan rempah-rempah, terkadang dimasak dengan tulang lembu, dan direbus memakai api kecil selama sekitar 30 menit," jelas Je De.

Diharapkan video parodi Gadis Klatak bisa lebih mempromosikan kuliner khas Jogja sate klatak pak Je De yang kini ada di sejumlah outlet baik di Yogyakarta maupun di Jakarta seperti di Mangga Besar, Pondok Bambu, Bendungan Hilir, Nologaten, Pancoran dan Bintaro.

"Harapannya sate klatak dan menu kuliner tradisional lainnya dapat dikenal sampai dunia internasional, dan tentunya juga mengalihkan paradigma masyarakat bahwa daging kambing itu untuk kesehatan selama dengan pengolahan yang benar. Bahkan daging kambing adalah salah satu sumber protein hewani terbaik yang baik untuk kesehatan dan pertumbuhan tentunya," pungkas Je De. (nur/buz) 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral